Sabtu, 25 April 2020

Gubernur Khofifah Pastikan, Surat Undangan Doa Bersama Di Grahadi Adalah Hoax

Baca Juga


Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan, edaran surat undangan doa bersama kepada seluruh pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) se Jatim untuk hadir dalam acara tersebut pada Senin 27 April 2020, adalah HOAX.

Meskipun dalam surat bertanggal 23 April 2020 itu menggunakan lambang Garuda Pancasila bertuliskan Gubernur Jawa Timur lengkap dengan tanda tangan Khofifah dan cap stempel.

Khofifah mengonfirmasi, surat HOAX melalui akun Instagram pribadinya @khofifah.ip. Khofifah menyebut surat tersebut adalah ulah orang-orang yang tidak bertanggung-jawab.

“Saya pastikan surat ini adalah hoax yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab", konfirmasi Khofifah.


Khofifah menegaskan, secara pribadi maupun atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dirinya tidak pernah menyelenggarakan doa bersama seperti yang tertera dalam surat tersebut.

Khofifah pun meminta, agar para penerima surat palsu tersebut untuk tidak menanggapinya atau bahkan menyebarkannya kembali kepada orang lain.

Sebelumnya beredar sebuah surat melalui sejumlah grup WhatsApp yang ditujukan kepada seluruh pengasuh pondok pesantren se Jawa Timur. Surat tersebut berisi undangan untuk menghadiri kegiatan doa bersama yang akan diselenggarakan pada Senin 27 April 2020 di Gedung Negara Grahadi pukul 15.30 WIB.

“Bahwa virus Covid-19 di Jawa Timur semakin hari mengalami peningatan, segala upaya pencegahan dan penanganan telah kami lakukan semaksimalkan mungkin oleh karenanya kami mengajak semuanya untuk berdoa agar musibah Covid-19 ini cepat berlalu", bunyi surat HOAX tersebut.

Menurut Khofifah, ajakan berdoa agar musibah Covid-19 ini cepat berlalu tidaklah salah. Yang salah, adalah bahwa doa tersebut diselenggarakan dilakukan bersama-sama di Gedung Negara Grahadi. 

Padahal, saat ini Jawa Timur tengah berupaya memutus mata rantai Covid-19 dengan menerapkan physical distancing.“Mari untuk sementara waktu kita berdoa dan beribadah di rumah masing-masing guna memutus mata rantai penularan Covid-19", pungkasnya. *(DI/HB)*