Sabtu, 18 April 2020

Terkait Wacana PSBB Surabaya Raya, Gubernur Jatim Khofifah Panggil 3 Kepala Daerah

Baca Juga

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi – Surabaya, Sabtu (18/04/2020) malam


Kota SURABAYA – (hariambuna.com).
Semakin meningkatnya jumlah warga Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik yang terinfeksi virus corona baru atau Corona Virus Disease - 2019 (Covid-19), membuat wacana untuk pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin menguat.

Terkait itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim mengundang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Gresik Sambari Halim Rudianto dan Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin beserta para pejabat Forkopimda masing-masing daerah tersebut.

Pengundangan dimaksudkan untuk membahas terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah tiga daerah tersebut.

"Kami jadwalkan pertemuan di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Minggu 19 April 2020 pukul 14.00 WIB", terang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (18/04/2020) malam.

Dijelaskannya, diundangnya Bupati Gresik Sambari Halim Rudianto dan Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin beserta para pejabat Forkopimda masing-masing daerah tersebut karena Kabupaten Sidoarjo dan Gresik berbatasan dengan Kota Surabaya serta memiliki pola interaksi kewilayahan sangat erat.

Selain itu, dari data yang ada, tiga daerah tersebut setiap harinya cenderung menunjukkan ada kenaikan kasus Covid-19 yang cukup signifikan.

Perkembangan situasi penyebaran Covid-19 di Surabaya pada 17 April 2020, terkonfirmasi positif Covid-19 telah terjadi 31 kecamatan yang ada di Kota Surabaya. Sedangkan per 18 April 2020, terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 270 orang, berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 703 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) 1.806 orang.

"Dalam catatan konfirmasi positif setiap harinya, yang berasal dari PDP rata-rata 50-60 persen", jelas Gubernur Khofifah.

Khofifah mengungkapkan, terkait hal tersebut, maka pada hari ini, Sabtu 18 April 2020, telah dilaksanakan rapat koordinasi yang dikuti oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), khusus membahas Situasi Darurat Penyebaran Covid-19 di Surabaya.

"Telah dilaksanakan rapat koordinasi yang diikuti oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dengan membahas situasi darurat penyebaran Covid-19 di Surabaya yang semakin meningkat", ungkap Khofifah.

Diungkapkannya pula, bahwa berdasarkan kajian epidemiologi yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, serta dilakukan penilaian yang merujuk kepada metode evaluasi epidemiologi yang diatur dalam PMK PSBB, diketahui bahwa total nilai untuk Surabaya mencapai nilai 10. Nilai tersebut diakuinya adalah tertinggi dari skala evaluasi.

"Sesuai penilaian tersebut, total nilai untuk Surabaya mencapai nilai 10 atau tertinggi dari skala evaluasi. Berdasarkan data persebaran Covid-19 di Surabaya pada tanggal 17 April 2020, kasus konfirmasi Covid-19 telah terjadi di seluruh kecamatan dari 31 kecamatan di kota Surabaya. Dalam catatan, konfirmasi positif setiap hari yang berasal dari PDP rata-rata 50-60 persen", ungkapnya pula.

Khofifah menandaskan, beberapa hal yang menjadi catatan, di antaranya doubling time telah terjadi empat kali, serta telah terjadi transmisi level 2 (propagated spread) dan transmisi lokal maupun lintas wilayah. "Maka rapat PERSI menekankan pentingnya penerapan status PSBB untuk Kota Surabaya", tandas Khofifah.

Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi Jatim ini memaparkan, Gresik, dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik saat ini 11 kecamatan di antaranya telah terkonfirmasi positif Covid-19. Yang mana, per tanggal 18 April 2020, terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 20 orang, PDP sebanyak 102 orang dan ODP sebanyak 1.073 orang.

Sedangkan dari 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, saat ini 14 kecamatan telah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 55 orang, PDP sebanyak 118 orang dan ODP sebanyak 497 orang.

Dipaparkannya pula, bahwa berdasarkan peta persebaran kasus konfirmasi positif Covid-19 berbasis "GIS" dengan kedalaman data, kecamatan-kecamatan di Kabupaten Gresik dan Sidoarjo yang memiliki kasus konfirmasi positif menunjukkan pola klaster atau terkonsentrasi di wilayah yang perbatasan dengan Kota Surabaya ini.

"Dengan demikian, perkembangan yang terjadi di Surabaya, maupun di Sidoarjo dan Gresik menunjukkan indikasi sejalan dengan petunjuk penentuan tingkat urgensi dari penerapan status PSBB dalam PMK tentang PSBB", papar Khofifah. *(DI/HB)*