Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi sang suami saat berswafoto bersama Bupati Kember Hendy Siswanto didampingi sang istri di ruang Galeri Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto pada Jum'at (11/06/ 2021) siang.
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Kota Mojokerto sangat minim adanya Sumber Daya Alam (SDA), namun memiliki potensi yang besar pada Sumber Daya Manusia (SDM) terutama SDM yang bergerak dalam Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Hal itu disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menerima kunjungan Bupati Jember Hendy Siswanto dan Ketua TP. PKK Kabupaten Jember Kasih Fajarini beserta rombongan di ruang Galeri Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto pada Jum'at (11/06/ 2021) siang.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita'' ini pun mengucapkan banyak terima-kasih atas kunjungan Bupati Jember beserta rombongan tersebut. Karena, dengan adanya kunjungan seperti ini setidaknya bisa mempererat silaturahmi juga dapat dimanfaatkan untuk lebih mengenal potensi daerah masing-masing.
“Kalau ada kerja-sama antar daerah, bagaimana potensi masing-masing daerah kita sinergikan sehingga pereputaran uang di Jawa Timur ini semakin bertambah", kata Ning Ita.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi sang suami saat menyerahkan cinderamata kepada Bupati Kember Hendy Siswanto didampingi sang istri di ruang Galeri Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto pada Jum'at (11/06/ 2021) siang.
Lebih jauh, Ning Ita menjelaskan, bahwa di Kota Mojokerto memang tidak memiliki SDA yang besar seperti semen, surplus beras dan kopi seperti di Kabupaten Jember. Namun, Kota Mojokerto berpotensi pada UMKM.
"Oleh karena itu sudah menjadi komitmen kami untuk tidak memberi ruang bagi pendirian industri besar di Kota Mojokerto. Saya memberi peluang kepada ekonomi menengah kebawah agar tetap bisa berusaha di daerah aslinya, karena saya tidak ingin masyarakat saya ini yang asli Mojokerto ini tidak punya tanah di Kota Mojokerto", jelas Ning Ita.
Ning Ita menegaskan, meski banyak UMKM yang jatuh akibat pandemi Clvid-19, termasuk industri alas kaki yang menjadi andalan di Kota Mojokerto, namun pihaknya tetap optimis dengan mengembangkan inovasi dan kreatifitas.
“Selain mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi kami juga bersinergi dengan beberpa BUMN dan BUMD untuk memberikan bantuan permodalan dengan menggunakan skema KUBE", tegas Ning Ita.
Sementara Hendy Siswanto yang baru menjabat sebagai Bupati Jember menyampaikan, bahwa pertemuan ini benar-benar akan dimanfaatkan untuk memperkenalkan potensi yang ada di Kabupaten Jember dan membuka peluang kerja-sama semaksimal mungkin dengan Kota Mojokerto.
"Bupati adalah pelayan masyarakat dan tentunya apa yang menjadi potensi di Kabupaten Jember harus kami tawarkan. Kami berharap, kalau antar kepala daerah bisa saling membeli sehingga bisa meningkatkan perekonomian", ujar Bupati Jember Hendy Siswanto.
Dalam acara ini, Ning Ita didampingi sang suami Supriadi Karima Saiful. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan, Kabag Pemerintahan serta Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakot Mojokerto. *(Hums-Kominfo/HB)*