Jumat, 22 Oktober 2021

Gubernur Khofifah Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H

Baca Juga



Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah serta segenap pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Jawa Timur 2021, Jumat (22/10/2021) di Gedung Islamic Center Jl. Dukuh Kupang Surabaya.

Acara yang disiarkan secara virtual ini juga diikuti oleh Bupati dan Wali Kota serta para Aparatur Sipil Negara di Jawa Timur. Acara ini juga disiarkan antara lain melalui live streaming channel you tube Multi Media Center (MMC) Kominfo dan Kesra TV Setdaprov. Jatim serta media massa lainnya.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bertemakan Spirit Maulid Nabi Menebar Empati Perkuat Silaturahmi dengan menghadirkan KH. Agus Ali Mansuri (Gus Ali) Pengasuh Ponpes. Bumi Sholawat Tulangan Sidoarjo untuk memberikan tausiyah serta Group Hadrah Rebana Bumi Sholawat untuk mengiringi acara dan pembacaan sholawat.

Gubernur Jatim Khofifah dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kekuatan doa yang mengiringi setiap ikhtiar sehingga melahirkan keberhasilan seperti yang dilakukan bersama selama ini, dalam  mengawal program - program pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur atau dalam menghadapi situasi pandemi Covid 19 yang sekarang masih terjadi.

Ia bersyukur, karena do'a serta ikhtiar semua pihak, terutama TNI – Polri dalam penanganan pandemi ini, sehingga kasus Covid 19 di Jatim saat ini melandai bahkan satu-satunya provinsi di Indonesia yang pertama kali memasuki status level satu.

Diceritakannya, dirinya ditelpon oleh Presiden Jokowi dan ditanya tentang rahasia apa yang telah dilakukannya dalam penanganan pandemi di Jatim sehingga bisa berhasil kasusnya menjadi landai. Gubernur Khofifah mengungkapkan, Presiden Jokowi ditelpon oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menanyakan strategi yang dilakukan oleh Indonesia sehingga berhasil dalam penanganan pandemi Covid 19 tersebut.

"Pada saat terjadi lonjakan kasus Covid 19 secara eksponensial Masjid Nasional Al Akbar ini termasuk 'ashabiqunal awalun'    kelompok pertama yang secara istiqamah setiap hari melakukan doa secara nasional mendoakan bagi yang wafat karena Covid maupun yang sedang dirawat. Ini salah satu kecepatan kita melandaikan kasus Covid selain juga kerja keras kita semua terutama TNI-Polri yang bekerja di lini paling bawah serta Kepala Desa dan Bidan Desa, disertai munajat doa seluruh masyarakat Jawa Timur", kata perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat NU ini.

Diterangkannya, iman itu bisa naik bisa turun sehingga iman itu perlu disiram agar tetap tumbuh sebaliknya jika tidak disiram maka berkurang bahkan defisit oleh karena itu interaksi - interaksi spiritual menjadi bagian yang sangat penting untuk memberseiringkan antara do'a dan ikhtiar ikhtiar duniawi yang juga dilakukan secara profesional.

Doa - doa ini yang selalu dipanjatkan dari santri dan pengasuh pondok pesantren, ormas ormas Islam, tokoh agama serta seluruh instansi pemerintah di Jawa Timur. Pesannya, doa dan ikhtiar harus selalu dijaga agar iman tetap tambah melalui  interaksi religiulitas seperti acara maulid ini. *(DI/HB)*