Sabtu, 19 Februari 2022

Reses Di Balongsari, Ketua DPRD Kota Mojokerto Ajak Konstituennya Cegah Stunting

Baca Juga


Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto saat melaksanakan reses pertama tahun sidang 2022 di Lingkungan Balongsari gang V Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Sabtu (19/02/2022) sore.
 


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto Sunarto melaksanakan reses pertama tahun sidang 2022 di Lingkungan Balongsari gang V Kelurahan Balongsari Kecamatan Magersari, Sabtu (19/02/2022) sore. 

Dalam sambutannya, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini di antaranya menyampaikan atensi khusus selama ini pada kasus kurang gizi kronis, meskipun Kota Mojokerto tercatat sebagai daerah dengan angka stunting terendah di Provivsi Jawa Timur.

Terkait itu, Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto pada kesempatan ini meminta agar elemen masyarakat terutama kader PKK mengawal setiap bayi dan anak yang terindikasi mengalami kekurangan gizi. 

Sunarto menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada 2021 Kota Mojokerto mencatatkan angka stunting terendah, yakni di angka 6,9 persen. Adapun angka stunting di Provinsi Jawa Timur pada 2021 mencapai 23,5 persen.

"Kalo ada ibu yang tengah hamil, mohon diperhatikan. Kalau butuh bantuan, lapor saja ke Dinas Kesehatan. Namun, kami berharap dapat mengoptimalkan ibu-ibu PKK. Menjadikan mereka pendamping ibu dan anak yang terindikasi kekurangan gizi", ujar Ketua DPRD Kota Mojokerto dalam kegiatan reses yang digelar di Kelurahan Balongsari gang V, Sabtu (19/02/2022) sore.

Sunarto menjelaskan, meski saat ini secara keseluruhan di Kota Mojokerto terdeteksi rendah, persoalan stunting tidak dapat dipandang sebelah mata. "Di Kelurahan Balongsari saja ada 15 anak. Lebih parah lagi di Gunung Gedangan, ada 26 anak yang mengalami kekurangan gizi", jelasnya.

Sunarto berpendapat, faktor perkawinan dini diduga menjadi salah-satu penyebab merebaknya kasus stunting. Menurutnya, perkawinan dini diduga menyebabkan pengetahuan merawat bayi sangat-kurang. Namun, faktor ekonomi tentunya juga dimungkinkan menjadi penyebab adanya bayi kurang gizi atau bahkan bayi dengan gizi buruk.

"Karena SDM (Sumber Daya Manusia) bangsa ditentukan oleh generasi muda, kalau generasi mudanya ada yang stunting, mau jadi apa bangsa ini. Mari kita bersama-sama mencegah stunting", ujar Sunarto.

Pada kesempatan ini, Surarto berkesempatan mengajak masyarakat konstituennya yang hadir untuk mendukung program-program Pemerintah Kota Mojokerto. 

"Selain itu (soal stunting), mari kita dukung program Kota Kita. Spirit of Mojopahit, nantinya Kota Mojokerto diharapkan seperti Bali", ajak Sunarto.

Sementara itu, dalam kegiatan reses ini, sejumlah aspirasi masyarakat berupa kritik, saran, usulan maupun persoalan yang ada di lingkungan masyarakat mengemuka.

Sutikno, warga Lingkungan Balongsari Kelurahan Balongsari Kecamatan Magersari mengungkapkan, bahwa kawasan Lingkungan Balongsari gang V sering banjir. Bahkan, ketika hujan, air masuk sebagaian besar rumah warga dan jalan di Balongsari gang V tidak bisa dilewati. 

"Selain itu, saluran air di Lingkungan Sumolepen kan terbuka, kalau hujan kotoran ke jalan. Kami minta dibuatkan saluran air yang tertutup dari paralon 6 dim sehingga tidak kotor dan bau", ujar Sutikno.

Sementara Inul mengungkap banyaknya kasus ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kelurahan Balongsari dan meminta perhatian serius dari Pemkot terkait penanganan mereka yang mau tidak mau juga merupakan warga Kota Mojokerto.

"Di Balongsari ada 48 ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Kedepannya kami meminta agar mereka dipercayakan satu pekerjaan. Kami mencari donatur untuk cucian sepeda motor untuk ODGJ. Agar ODGJ di Balongsari teratasi meski tidak 100 persen", ungkap Inul.

Adapun Noval, warga Lingkungan Balongsari mengeluhkan soal pengerjaan proyek Jaringan Gas (Jargas). Menurutnya, setelah adanya pemasangan pipa-pipa jaringan pada proyek Jargas, tahu lau Lingkungannya yang berada di belakang masjid itu pavingnya amblas sepanjang sekitar 100 meter. 

Menyikapi berbagai permasalahan ini, Sunarto berjanji akan memperjuangkan setiap aspirasi yang ada. Sunarto pun pada kesempatan ini juga meminta peran serta masyarakat untuk bersama-sama pemerintah mengatasi masalah sosial di lingkungan masing-masing.

"Semua aspirasi baik berupa kritik, saran, usulan maupun persoalan di lingkungan sudah kami catat semua dan sesegera mungkin akan saya sampaikan kepada instansi-instansi yang berwenang menanganinya dengan harapan diselesaikan atau direalisasi dalam waktu sesingkat-singkatnya", ujar Sunarto.

Pada kesempatan ini, Sunarto berkesempatan menyerahkan bantuan sumbangan berupa alat semprot air yang akan akan digunakan untuk pekerjaan ODGJ.

Reses yang digelar Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto kali ini, dihadiri oleh jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto. Di antaranya, Ketua DPC PDIP Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Mojokerto Ery Purwanti. *(DI/HB)*