Rabu, 25 Mei 2022

Gubernur Khofifah Perluas Kerja-sama Perdagangan Dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Baca Juga


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Naziarto saat menanda-tangani Nota Kesepahaman (MoU) di Soll Marina Hotel Pangkal Pinang, Selasa (24/05/2022).


Prov. KEP BANGKA BELITUNG – (harianbuana.com).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus melakukan kegiatan iisi dagang dan investasi sebagai upaya mempertemukan, memperluas dan memperkuat perdagangan dan memperluas pasar antar daerah.

Terbaru, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jatim Drajat Irawan, KADIN, IWAPI, HIPMI, BUMD Jatim dan pelaku usaha dari Jawa Timur, melakukan kegiatan misi dagang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Soll Marina Hotel Pangkal Pinang, Selasa (24/05/2022).

Sementara itu, dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diwakili Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Naziarto, KAFIN, IWAPI, HIPMI serta BUMD Babel serta pelaku usaha lainnya.

Kegiatan Misi Dagang bertema "Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung" dikemas dalam bentuk Forum Temu Bisnis, yakni dengan mempertemukan Pelaku Usaha Jawa Timur dengan Pelaku Usaha Kepulauan Bangka Belitung untuk memasilitasi upaya peningkatan nilai transaksi perdagangan antar provinsi melalui kesepakatan bisnis.

Total, ada 200 pelaku usaha yang mengikuti kegiatan Misi Dagang dan Investasi yang terdiri atas 56 pelaku usaha asal Jatim. Sedangkan dari Provinsi Bangka Belitung diikuti 117 pelaku usaha.

Dalam sambutannya, Gubernur Katim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, Misi Dagang adalah kegiatan mempertemukan para pelaku usaha/ calon penjual (eksportir) dengan para pembeli potensial (buyers) dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan kegiatan berbentuk G-to-B (Government to Business) dan B-to-B (Business to Business).

"Selain itu, Misi Dagang bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan antara penjual dan pembeli guna memperlancar arus informasi barang dan pasar. Sehingga dapat terjadi secara lebih kuat dan akurat. Potensi terjadinya kesepakatan bisnis menjadi lebih besar dan menjadi bagian dari penguatan serta memberikan nilai tambah diantara kedua Provinsi", jelas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa  di Soll Marina Hotel Pangkal Pinang, Selasa (24/05/2022).



Kegiatan Misi Dagang dan Investasi tersebut dibuka pada Selasa (24/05/2022) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Di hari yang sama hingga pukul 18.10 WIB, jumlah transaksi misi dagang telah mencapai total Rp. 104,5 miliar.

"Ini adalah proses genderang yang ditabuh untuk selanjutnya ada proses yang bisa memberikan keberlanjutan transaksi antara trader dan buyer dari kedua provinsi", ungkapnya.

Merespon hasil menggembirakan tersebut, Gubernur Khofifah optimistis peningkatan kualitas layanan dan proses pemerintahan bisa memberikan penguatan di masing-masing provinsi untuk diikhtiarkan bersama-sama.

Menurut Gubernur, jumlah transaksi misi dagang yang telah mencapai total Rp. 104,5 miliar tersebut masih akan terus bertambah, mengingat komoditi yang disediakan terbilang cukup banyak.

"Tadi, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bangka Belitung sudah bekerja sama dengan Kadin Jatim. Ini akan menjadi pintu masuk proses pendampingan bagi pelaku UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingat KADIN Jatim telah nemiliki lembaga pendidikan pendampingan UMKM yang telah tersertifikasi", tuturnya.

Gubernur Khofifah menegaskan, tak kalah pentingnya upaya untuk memperbaiki kualitas dan mutu produk dari pelaku UMKM harus terus dilakukan. "Produk-produk itu memang harus dikurasi agar kualitas produknya tetap terjaga meski dikerjakan industri rumahan yang beragam", tegasnya.

Ditandaskan Gubernur Khofifah, bahwa  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur saat ini merupakan satu-satunya perwakilan  BI yang memiliki lembaga rumah kurasi yang melakukan kurasi atas berbagai produk UMKM.

"Jadi, tidak sekedar transaksinya berapa nilainya  tapi bahwa tindak lanjut dari proses misi dagang ini bisa diikuti dengan berbagai prigram ketjasama antara kedua provinsi. Katakanlah kemudian ada rumah kurasi di sini", tandasnya.

Gubernur Khofifah berharap, penanda-tanganan MOU kedua provinsi, baik pemerintah dengan pemerintah, institusi dan pengusaha, semuanya dapat berjalan efektif.

"Saya ingin mengundang elemen strategis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk ke depan membahas apa yang bisa dibangun antara Bangka Belitung dengan Jatim", harapnya.




Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menekankan, Misi Dagang tidak sekadar membawa barang, melainkan berkelanjutan secara strategis ke depan. Sehingga, ada penguatan bagi masing-masing SDM, baik di provinsi Jatim maupun Provinsi Bangka Belitung.

"Kalau ada nilai tambah di Jatim, silakan datang. Begitu pula sebaliknya potensi wisata dan kekayaan SDA di Bangka Belitung bisa disambungkan dengan industri di Jatim", tekannya.

Pada kesempatan ini, turut dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Gubernur Khofifah dengan  Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung yang diwakili Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Naziarto.

Kemudian, Gubernur Khofifah bersama Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyaksikan penanda-tanganan perjanjian kerja-sama antara Ka.OPD Provinsi Jatim dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara lain, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bangka Belitung.

Berikutnya, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bangka Belitung, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bangka Belitung. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung. Dinas Kelautan Provinsi Jatim dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bangka Belitung.

Lalu, Dinas Peternakan Provinsi Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung, Dinas Perkebunan Provinsi Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung, DPMD Provinsi Jatim dengan Dinsos dan PMD Provinsi Bangka Belitung.

Selanjutnya, DPMPTSP Provinsi Jatim dengan DPMPTSP Provinsi Bangka Belitung, BKD Provinsi Jatim dengan BKPSDM Provinsi Bangka Belitung. Badan Pendapatan Provinsi Jatim dengan Badan Keuangan Daerah Provinsi Bangka Belitung, Dinas Komunikasi dan Informartika Provinsi Jatim dengan Dinas Komunikasi dan Informartika Provinsi Bangka Belitung.

Selain itu, beberapa BUMD Provinsi Jatim juga menjalin kerjasama dengan koperasi, BUMD, PT serta CV di Kepulauan Bangka Belitung. Kemudian, jalinan kerjasama antara KADIN Jawa Timur dan KADIN  Provinsi Bangka Belitung, IWAPI Jatim dengan IWAPI Bangka Belitung dan HIPMI Jatim dengan HIPMI Provinsi Kepualauan Bangka Belitung. 

Di akhir, Gubernur Khofifah dan Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Naziarto menyaksikan komitmen transaksi perdagangan antara Pelaku Usaha Jatim dengan Kepulauan Bangka Belitung.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Sahat Tua P  Simanjuntak, Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jatim Aliyadi Mustofa, Wakil Bupati Bangka Tengah, Herri Erfian, Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah Wakil Bupati Bangka Tengah, para Asisten dan beberapa Kepala OPD Provinsi Jawa Timur terkait serta Pimpinan BUMD. *(DI/HB)*