Minggu, 28 Mei 2023

Reses Di Jagalan, Moeljadi Atensi Anak Yatim Belum Pernah Dapat Raskin

Baca Juga


Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPRD Kota Mojokerto Moeljadi saat  menggelar kegiatan serap aspirasi masyarakat yang menjadi konstituennya di Lingkungan Kalimati Gg. IV, Kelurahan Jagalan Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto, Minggu 28 Mei 2023.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Melaksanakan agenda reses ke-2 (dua) masa sidang ke-II (dua) tahun 2023 yang dijadwalkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto yang berlangsung selama 3 (tiga) hari, yakni pada 26–28 Mei 2023, Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPRD Kota Mojokerto Moeljadi menggelar kegiatan serap aspirasi masyarakat yang menjadi konstituennya di Lingkungan Kalimati Gg. IV, Kelurahan Jagalan Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto, Minggu (28/05/2023).

Mengawali sambutan serap aspirasi yang digelarnya, Anggota F-PAN DPRD Kota Mojokerto Moeljadi menyampaikan terima-kasihnya atas perhatian dan kehadiran para hadirin yang bersedia meluangkan waktu menghadiri kegiatan serap aspirasi masyarakat yang digelarnya kali ini.

"Terima-kasih telah bersedia meluangkan waktu untuk hadir dalam reses yang kesekian kali ini. Berbicara reses, memang sebetulnya kini saatnya saya banyak mendengar masukan, kritik, saran maupun persoalan yang ada di lingkungan sekitar panjênêngan (Red: anda) semua terkait dengan pembangunan di Kota Mojokerto maupun kebijakan Pemerintah Kota Mojokerto", ujar Moeljadi.

Politisi PAN ini menjelaskan, kegiatan reses ini salah-satunya bertujuan untuk menemui masyarakat dan mengetahui persoalan-persoalan maupun yang hal-hal yang dibutuhkan masyarakat yang menjadi konstituennya secara langsung terkait dengan program pembangunan maupun kebijakan pembangunan di Kota Mojokerto melalui mendengar secara langsung aspirasi masyarakat yang menjadi konstituennya.

“Sebelumnya, sudah banyak hal yang kita lakukan bersama, sudah banyak hal yang bisa sampaikan ke pemerintah kota dengan membawa perubahan yang lebih baik”, kata Moeljadi.

Moeljadi kemudian  mempersilahkan masyarkat yang menjadi menjadi konstituennya untuk menyampaikan masukan, kritik, saran, maupun persoalan yang ada di sekitar lingkungan mereka yang ada kaitannya dengan pembangunan di Kota Mojokerto maupun kebijakan Pemerintah Kota Mojokerto.

“Di acara reses ini, kami mengharapkan aspirasi-aspirasi dari panjênêngan semuanya. Entah ngomong soal pembangunan di tiap lingkungan, entah ngomong soal pendidikan, soal kesehatan atau ngomong permasalahan kebijakan-kebijakan pemerintah kota yang ada dilingkungan panjênêngan", lanjut Moeljadi.

"Tidak harus kritik atau persoalan, tapi bisa berupa usulan atau masukan atau saran. Tidak usah takut ataupun sungkan mengeluarkan aspirasi panjênêngan. Kalau permintaan penjelasan dan bisa saya jelaskan, pasti langsung saya beri penjelasan dan kalau memerlukan tindak-lanjut, saya pastikan semua akan ditampung dan dicatat dan sesegera mungkin akan kita bawa ke Pemerintah Kota Mojokerto”, sambungnya.

Begitu sesi penyampaian aspirasi dibuka, masyarakat menyambutnya penuh antusias dengan mengacungkan telunjuknya untuk mendapatkan kesempatan. Mendapat kesempatan pertama, Mujiono warga kelurahan Purwotengah mempertanyakan bantuan sosial (Bansos) beras miskin (Raskin).

"Mengapa sebagian Raskin dihapus? Tetangga saya sendiri, yatim piatu, nggak pernah makan nasi 8 tahun. Namanya ‘Melati’, anak yatim piatu itu pun tidak-ada tindakan apa-apa dari RT-nya. Saya berharap bantuan dari pak Moel (Red: Moeljadi), bagaimana itu caranya? Ini beneran Pak, gak pernah dapat Raskin sampai ditinggal kedua orang tuanya gak pernah dapat", ungkap Mujiono, warga kelurahan Purwotengah.

Menanggapi hal itu, Moeljadi meminta Mujiono memberikan alamat anak yatim piatu tersebut dan berjanji secepatnya untuk berikan bantuan yang bersifat sementara seusai digelarnya acara reses ini.

“Usulannya (Bansos Raskin) biasanya dari RT. Jadi begini, apalagi itu anak yatim piatu ya, saya berharap mas Muji tolong dicatat dikirim ya nama dan alamat barangkali di kelurahan yang ada, insya' ALLAH besok saya tindak-lanjuti. Untuk terkait hal-hal yang bersifat sementara, nanti setelah selesai acara ini bertemu dengan saya", lontar Moeljadi.

"Apa dulu program pengentasan kemiskinan itu usulannya dari pengurus lingkungan setempat ketika berulang kali diusulkan tidak di respon, maka pengurus ini berkewajiban menjelaskan dan memberi keyakinan, karena pola pendataan ini masih menggunakan pola yang lama. Paling lucu, orang sudah meninggal tapi masuk data. Saya ingin tau permasalahannya”, tandasnya. *(DI/HB/Adv)*