Minggu, 25 Juni 2023

Gubernur Khofifah Himbau, Jangan Ada Pembantingan Saat Penyembelihan Hewan Kurban

Baca Juga


Gubernur Jawa TImur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau RPH Surya Kota Surabaya, Sabtu (24/06/2023).


Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghimbau tidak ada pembantingan saat proses pemotongan hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah/ 2023 Masehi, khususnya sapi di atas bobot 800 kilogram

“Kami himbau jangan yang dibanting. Ada teknik pakai alat hidrolik dan tali kemudian direbahkan. Seperti dilakukan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari", kata Gubernur Jawa TImur Khofifah Indar Parawansa disela meninjau Rumah Potong Hewan (RPH) Surya Kota Surabaya, Sabtu (24/06/2023).

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini menyampaikan, proses pemotongan hewan sapi dengan cara dibanting harus dihentikan sehingga didorong penerapannya memperhatikan sisi animal welfare atau kesejahteraan hewan. Selain sehat dan sesuai syari'at Islam sebagai syarat utama kurban, tak kalah pentingnya prinsip animal welfare.

“Saya ingin bangun komitmen bersama adalah bahwa setiap sapi, hewan ternak, mari ikhtiarkan menggunakan prinsip selain sehat tentu memenuhi syarat fiqih maka animal welfare juga menuju ke sana", ujar Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah menjelaskan beberapa hal terkait animal welfare. Di antaranya, bagi hewan dilarang ada pembantingan, hewan harus disembelih dengan mata pisau tajam dan sebelum proses penyembelihan diberi pakan serta pengawasan kesehatan dengan cara yang baik.

Pada kesempatan ini, Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini dengan didampingi sejumlah Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkesempatan meninjau kesiapan Rumah Potong Hewan (RPH) Surya Surabaya sebagai RPH halal di Kota Surabaya.

Sesampai di lokasi, Gubernuh Khofifah bersama rombongan disambut oleh Direktur Utama (Dirut) RPH Surya Kota Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho bersama Sekretaris Badan Pengawas RPH Surya, Achmad Zainul Arifin.

Gubernur Khofifah bersama rombongan kemudian meninjau hewan kurban yang siap disembelih dan melihat langsung kesiapan peralatan yang nanti digunakan untuk menyembelih hewan kurban. Gubernur Khofifah memastikan keberadaan Juru Sembelih Halal (Juleha) tersertifikasi di RPH setempat.

Gubernur Khofifah juga meninjau ruang potong hewan yang dalam keadaan bersih dan dilengkapi dengan lafal Basmalah di sisi kanan kiri tembok yang tujuannya agar para penyembelih senantiasa mengingat untuk mengucapkan sebelum proses penyembelihan.

Gubernur Khofifah memberi apresiasi kinerja RPH Pegirian atas perhatian yang diberikan kepada hewan kurban, karena hewan kurban diletakkan di ruang terbuka namun terlindung dari matahari dan lengkap dengan pakan yang memadai dan terjaga kebersihannya.

Bahkan, RPH Pegirian ini mendatangkan tim dokter hewan dari Universitas Airlangga Surabaya untuk memantau kesehatan hewan kurban.

Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga memastikan kodisi kesehatan hewan ternak dalam keadaan sehat dan terbebas dari Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta lalu lintas penyebaran hewan kurban di Jawa Timur.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga telah melakukan peninjauan di sejumlah stand pusat penjualan hewan kurban di sejumlah daerah sekaligus memastikan, bahwa hewan telah menjalani vaksin LSD dan PMK.

Sebagai tambahan informasi, di Jawa Timur sudah dialokasikan sebanyak 5.764.350 dosis vaksin PMK dan telah terealisasi sebanyak 4.825.992 dosis. Berdasarkan data Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, ada 130 Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R) yang tersebar di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur.

Hanya saja, untuk hari besar seperti Hari Raya Idul Adha, pemotongan hewan boleh dilakukan di luar rumah potong hewan dengan tetap memperhatikan aturan agama, mengikuti cara penyembelihan yang memenuhi kaidah kesehatan masyarakat veteriner serta kesejahteraan hewan.

Berdasarkan data Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pula, pada tahun 2022 terdapat 19.764 tempat di luar rumah potong hewan yang melakukan pemotongan hewan kurban. Sedangkan untuk Juleha, terdapat 130 orang yang bekerja di RPH-R dan sudah bersertifikat.

Kemudian, ada sebanyak 635 lainnya tergabung dalam anggota DPW Juleha Indonesia Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, 105 orang di antaranya telah bersertifikat kompetensi BNSP dan 530 lainnya direncanakan mengambil sertifikasi.

Adapun tentang proyeksi, diproyeksikan kebutuhan ternak kurban tahun 2023 di Jatim mencapai 304.108 ekor. Sedangkan ketersediaan hewan kurban di Jawa Timur mulai sapi, kambing, domba maupun kerbau mencapai 2.014.660 ekor. Hal Ini, bisa diartikan untuk hewan kurban di Jawa Timur tahun 2023 masih surplus sebesar 1.710.444 ekor. *(DI/HB)*