Baca Juga
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Mulai tahun 2016 ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Maja Tirta Kota Mojokerto menggratiskan biaya pasang baru. Langkah terobosan ini dilakukan, mengacu pada program dari Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam upayanya memberikan sarana air bersih pada Warga Kota. Yang mana, air bawah tanah dikawasan Kota Mojokerto sudah tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia, karena memiliki kandungan diatas ambang batas tingkat kewajaran.
Konon, dari hasil sebuah penelitian menyebutkan, bahwa air bawah tanah dikawasan Kota Mojokerto memiliki kandungan zeng 422 sedangkan idialnya dibawah 60 dan memiliki kandungan bakteri ecoli 57 persen. Dengan kandungan zeng dan bakteri ecoli sebesar itu, akan memicu terjadinya kerusakan ginjal dan berpotensi besar merusak saluran pencernakan bagi pengonsumsinya.
Menurut Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, kondisi inilah yang melatar-belakangi Pemkot Mojokerto dalam melakukan langkah terobosan menggratiskan biaya pemasangan baru isntalasi air PDAM Tirta Maja milik Pemkot itu sendiri, dengan sasaran 10 ribu pelanggan hingga akhir tahun 2017 nanti.
Biaya pemasangan baru dengan target 10 ribu pelanggan hingga akhir tahun 2017 yang nilainya mencapai Rp. 5 miliar itu akan diambilkan dari anggaran penyertaan modal yang ditanam oleh Pemkot Mojokerto. "Mulai tahun ini (red. 2016) kita menggratiskan biaya pasang instalasi air PDAM untuk pelanggan baru. Sampai akhir 2017 kita menargetkan 10 ribu pelanggan", tutur Wali Kota Mojokerto, Masud Yunus, Kamis (25/02/2016).
Terkait meruginya PDAM Maja Tirta selama ini, Wali Kota Mojokerto menerangkan, bahwa saat ini jumlah pelanggan perusahaan plat merah Maja Tirta ada dikisaran angka lima-ribua-an pelanggan. "Dengan jumlah sebesar itu, PDAM menanggung beban operasional yang besar sehingga terus merugi. Untuk dapat mencapai BEP (red. Break Effent Point), minimal jumlah pelanggan harus mencapai delapan-ribu pelanggan", terang Walikota Mas'ud Yunus.
Dijelakannya pula, agar perusahaan penyuplay sarana air bersih tersebut tetap hidup dan kebutuhan air bersih bagi warga Kota dapat terpenuhi, maka harus ditunjang melalui APBD Kota Mojokerto. "Pelanggannya lima-ribu, sedangkan perusahaan tersebut bisa hidup jika BEP-nya minimal delapan-ribu, maka akan terus merugi. Sehingga kita tunjang dengan APBD tahun 2015 melalui Penyertaan Modal", jelas Walikota Mas'ud Yunus.
Lebih jauh, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menerangkan, bahwa anggaran penyertaan modal Pemkot yang telah dikucurkan tahun lalu mencapai kurang lebih Rp 5 miliar. Dimana, dalam fakta integritas yang diteken oleh kedua belah pihak, anggaran tersebut digunakan untuk peningkatan manajemen, seperti peningkatan layanan 24 jam yang saat ini 18 jam. "Dari nilai penyertaan modal itu, Rp 1,7 miliar akan digunakan untuk pemasangan gratis, pembenahan infrastruktur seperti pipa dan untuk operasioal", terang Wali Kota Mojokerto, Mas'ud Yunus.
Dimintai komentarnya terkait hal ini, salah-satu anggota DPRD Kota Mojokerto, Sonny Basuki Rahardjo mengatakan, bahwa rencana pemasangan gratis tersebut bakal terganjal sejumlah aturan pemerintah. Menurutnya, aturan itu menyebut jika penerima pemasangan gratis itu adalah warga menengah ke bawah dengan kreteria masih menggunakan listrik 900 watt ke bawah. "Rencana itu baik, kita tentu mendukungnya. Tapi, apakah pemasangan gratis tidak melanggar ketentuan pemerintah", ujarnya.
Politisi Golkar ini meminta agar pihak PDAM Maja Tirta berkomitmen atas kucuran anggaran sebesar itu. "PDAM harus bisa memanfaatkan anggaran itu. Sisa waktu yang ada pun harus dioptimalkan untuk berbagai hal, termasuk sosialisasi ke masyarakat," tambahnya.
Menurutnya juga, bahwa untuk pemasangan instalasi baru tersebut membutuhkan pengawalan dari seluruh lapisan masyarakat. "Harus dikawal, sehingga hasilnya bisa optimal", pungkasnya. *(DI/Red)*