Senin, 07 Maret 2016

Walikota Cemaskan Penggunaan Pil Koplo Pada Anak

Baca Juga

    

Foto :  Wali Kota Mojokerto, Drs. H. Mas'ud Yunus, saat dimeja kerjanya.


Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
   Maraknya peredaran "Pil Koplo" yang menjangkau kalangan remaja, membuat Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus turut merasa cemas. Melalui perantara para guru, orang nomer satu dijajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto  ini meminta agar para guru berperan aktif dan getol menyampaikan tentang bahaya penggunaan pil setan itu.
   "Penggunaan pil koplo oleh anak-anak usia SMP ini tentu sangat mengkhawatirkan. Padahal, resiko dari mengunsumsi pil itu sangat membahayakan fisik maupun mental yang otomatis berimbas pada perilaku dan moral anak-anak", tutur Wali Kota Mojokerto Masud Yunus, diruang kerjanya, Senin (07/03/2016).

Kepala BNN Kota Mojokerto, AKBP Suharsi

   Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto, AKBP Suharsi mengungkapkan, bahwa pil koplo sudah banyak dikonsumsi oleh sebagian pelajar di Kota Mojokerto. Pelajar yang mengonsumsi pil koplo terutama pada tingkat SMP-SMA atau 12-18 tahun. "Pil koplo yang mereka konsumsi adalah jenis double L", cetusnya.
   Menurut Kepala BNN Kota Mojokerto, informasi tentang adanya indikasi ini didapat dari laporan yang diterima BNN Kota Mojokerto pada Januari lalu. Dua laporan itu berasal dari orangtua pelajar, baik di Kecamatan Magersari dan Prajurit Kulon, yang sudah menggunakan pil koplo double L.
   "Pantauan BNN selama empat bulan ini, ada sekitar 50 persen pengguna pil koplo dari kalangan pelajar itu berasal dari keluarga broken home. Sisanya, karena adanya pengaruh lingkungan, yakni ikut-ikutan memakai dan pelampiasan dari masalah", ungkap perwira polisi berpangkat dua melati ini.
   AKBP Suharsi pun menjelaskan, bahwa penggunaan pil koplo dalam jangka waktu lama bagi pelajar atau remaja bisa berakibat fatal, yakni penurunan IQ dan kerusakan fisik serta psikis. Disebutnya, bahwa tak sedikit pelajar yang mulai terganggu jiwanya, karena racun dari pil koplo itu bisa merusak susunan saraf pusat. "Kalau yang sudah mulai mengalami gangguan jiwa, itu berarti pemain lama. Artinya, sudah lama mengonsumsi pil koplo", jelas Suharsi, Kepala BNN Kota Mojokerto Kota.
   Sementara itu, untuk mengantisipasi banyaknya pelajar yang mengkonsumsi pil setan ini, BNN Kota Mojokerto terus melakukan berbagai usaha. Salah satunya, dengan cara melakukan sosialisasi disejumlah sekolah yang ada di Kota Mojokerto ini.
   Selain itu, disampaikannya juga, bahwa BNN Kota Mojokerto juga telah membentuk motivator pendidikan yang ada di 37 sekolah se-kota Mojokerto. "Saat ini, kami juga sedang memetakan kawasan-kawasan rawan penyalah-gunaan pil koplo. Terutama di sekolah", pungkas perwira polisi yang tekenal supel ini.  *(DI/Red)*