Baca Juga
Wali Kota Mojokerto, KH. Mas'ud Yunus saat menyampaikan sambutan
Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Puluhan wartawan yang terdiri dari jurnalis media TV, radio, cetak dan jurnalis media online mengikuti kegiatan seminar jurnalis yang diadakan oleh Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kota (Bag. Humas Sekdakot) Mojokerto di Hotel & Resort Puncak Ayanna, Trawas Kabupaten Mojokerto, Jum'at~Sabtu (04~05/03/2016). Kegiatan ini, dilangsungkan dalam rangka menyambut peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016.
Melalui seminar yang bertema "Sinergitas Pemerintah dan Media untuk Mendukung Pers yang Profesional dalam Mewujudkan Mojokerto Service City" ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berharap, agar para wartawan bermitra dengan birokrasi namun tetap kokoh memegang etika jurnalistik dan mengedepankan profesionalisme kewartawannya.
Hal ini, seperti yang dituturkan oleh Walikota Mas'ud Yunus saat menyampaikan sambutan sebagai penanda diresmikannya seminar tersebut. Wali Kota Mojokerto meminta, agar para wartawan bermitra dengan birokrasi namun tetap kokoh memegang teguh etika jurnalistik dan senantiasa mengedepankan profesionalismenya.
Orang nomor satu dijajaran Pemkot Mojokerto ini pun menegaskan, bahwa jurnalis harus menyampaikan informasi.yang sebenarnya dan tidak perlu ditutup-tutupi. Dengan demikian, masyarakat akan mendapat informasi yang sebenarnya, sehingga nabtinya juga akan berperilaku benar.
“Kalau itu benar, rekan-rekan jurnalis jangan takut untuk menyampaikan kebenaran itu. Sepahit apapun itu sampaikan saja dan tidak perlu ditutup-tutupi. Karena, media juga bisa menjadi panutan masyarakat dan bisa membentuk opini masyarakat. Jadi, biarkan masyarakat mendapat informasi yang sebenarnya sehingga akan menilainya sendiri dan dapat berperilaku benar", tegas Mas'ud Yunus, Wali Kota Mojokerto.
Menurut Walikota Mas'ud Yunus, inovasi jurnalistik perlu terus diasah bagi para pewarta, terlebih telah memasuki era globalisasi dan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Disebutkannya juga, bahwa peran wartawan sangatlah strategis untuk mengawal jalannya roda pembangunan. Dan, Pemerintah pun berkewajiban memberikan informasi kepada wartawan untuk ditransformasikan kepada masyarakat luas.
“Karena wartawan merupakan jembatan informasi dari Pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada Pemerintah. Maka, Pemerintah berkewajiban memberikan informasi kepada wartawan. Artinya, wartawan dan pemerintah sama-sama saling membutuhkan", ungkap Wali Kota Mojokerto, Mas'ud Yunus.
Selain itu, Walikota Mas'ud Yunus berharap, agar antara Pemerintah dan wartawan saling bersinergi untuk menjalankan masing-masing peran dan fungsinya. “Saya berharap, agar wartawan bisa berperan serta dalam pembangunan Kota Mojokerto untuk menuju Service City", harapnya.
Dipenghujung sambutannya, birokrat yang berbasic Kyai ini menandaskan, agar pemberitaan yang ditulis wartawan, senantiasa mengajak kearah kebaikan dan berlatar-belakang demi kebaikan umum. Jika beritanya baik dan demi kebaikan umum, pahalanya akan sebanyak pembaca yang mengikuti kebaikan itu. Sebaliknya, jika memberikan berita yang mengajak kearah kejelekan, maka dosanya akan sebanyak dosa pembaca yang mengikutinya.
“Tugas dan kewajiban wartawan adalah menyampaikan informasi yang aktual dan faktual. Artinya, apapun yang baru dan apapun itu adanya. Baik itu kritikan maupun masukan, sampaikan saja.. Jika penyampaian beritanya baik dan demi kebaikan umum, pahalanya akan sebanyak pembaca yang mengikuti kebaikan itu. Sebaliknya, jika memberikan berita yang mengajak kearah kejelekan, maka dosanya akan sebanyak dosa pembaca yang mengikutinya. Intinya, mari kita bersama-sama menuju kebaikan", pungkas Kyai Mas'ud Yunus, Wali Kota Mojokerto.
Anggota PWI Mojokerto berfoto bareng, saat usai menyerahkan bantuan sosial disalah-satu panti dari tiga panti asuhan sasaran kegiatan.
Sementara itu, sebelum mengikuti seminar, puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik yang tergabung dalam wadah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto menggelar bakti sosial di 3 Panti Asuhan Yatim Piatu, yakni di LKS Asyifa' Desa Purworejo Kec. Pungging, PAY Hidayatul Hikmah Desa Kaligoro Kecamatan Kutorejo, LKS Asyifa' dan PAY Al-Nur Fatmah Kec. Trawas Kabupaten Mojokerto.
Sejumlah santunan berupa sembako dan uang tunai yang dihimpun dari kolega dan mitra kerja gabungan awak media itu disalurkan untuk meringankan beban penghuni tiga panti tersebut. ”We Care, We Share merupakan tema bakti sosial PWI Mojokerto dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers kali ini. Maka dari itu, kita pilih membantu sejumlah panti yatim", ujar Achmad Andung Kurniawan, Ketua PWI Mojokerto.
Ketiga LKSA ini, kata Andung, sengaja dipilih karena ketiganya luput dari perhatian pemerintah. Ketiga LKSA tersebut ternyata sejauh ini tidak-pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Padahal ada banyak anak yatim yang menjadi tanggungan untuk keberlangsungan hidup dan pendidikan mereka. ”Bhakti sosial ini sekaligus menjadi media kami untuk melihat langsung dan menyampaikan kepada pemerintah akan kebutuhan warga. Ada banyak LKSA yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah", ungkapnya.
Ia juga berharap, Pemkab Mojokerto kembali melakukan pendataan di sejumlah daerah yang memiliki LKSA serta memberikan bantuan kebutuhan mereka. Karena menurutnya, LKSA memiliki peran penting dalam memajukan bangsa dengan merawat dan mendidik calon-calon generasi penerus. *(DI/Red)*