Baca Juga
Wagub Jatim Syaifulloh Yusuf saat menyampaikan sambutan dalam acara Halal Bi-halal dan Seminar Ideologisasi, Minggu (31/07/2016), di aula kantor PCNU Kab. Mojokerto.
Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Tekad untuk memajukan dunia pendidikan dilingkup Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdatul Ulama (NU) bukan perkara mudah. Selain masih banyaknya persoalan infrastruktur dan kesejahteraan guru madrasah, saat ini dunia pendidikan dihadapkan pada pesatnya kemajuan IT dan pengaruh penyalah-gunaan Narkoba dikalangan pelajar.
Namun demikian, Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf optimis, bahwa LP Ma'arih NU dapat menyajikan pendidikan secara baik ditengah kuatnya arus pengaruh kemajuan IT dan penyalah-gunaan Narkoba tersebut. "Saya yakin, Ma'arif NU bisa menghadirkan pendidikan yang baik di tengah isu-isu itu", ujar Wagub Jatim Syaifullah Yusuf yang juga akrab dengan sapaan gus Ipul, dalam acara halal bi-halal dan seminar ideologisasi diaula kantor PCNU Kabupaten Mojokerto, Minggu (31/07/2016).
Gus Ipul ini menilai, masa depan Ormas NU, salah-satunya juga berada ditangan LP Ma'arif. Menurutnya, unggul atau tidaknya bibit-bibit calon pemimpin NU di masa depan, ditentukan oleh sistem pendidikan di LP Ma'arif NU saat ini. "Meski pengurus NU hebat, tapi kalau sekolahnya tidak hebat, maka masa depan NU akan hancur", tandasnya.
Terkait hal itu, Gus Ipul meminta kepada LP Ma'arif NU Kabupaten Mojokerto agar lebih mendahulukan meningkatkan kualitas guru madrasah. "Guru-guru harus S1 semua. Saya minta, Yayasan menganggarkan agar guru-guru punya kesempatan untuk menambah ilmu, dengan sekolah lagi. Kalau lulusan S1 sudah ada standar gajinya", cetus Wagub Jatim Syaifullah Yusuh serasa meminta pada Yayasan.
Maka, apapun yang akan diupayakan untuk perbaikan ataupun pingkatan kualitas guru LP Ma'arif NU, Gus Ipul akan menyambutnya dengan baik, termasuk usaha menghidupkan kembali Koperasi At Taawun. Yang mana, saat ini Pengurus Cabang (PC) LP Ma'arif NU Kabupaten Mojokerto memang sedang menghidupkan kembali Koperasi At Taawun.
Sebagaimana diketahui, fasilitas simpan usaha pada koperasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas para guru di LP Ma'rif NU Kabupaten Mojokerto. Hingga saat ini, rata-rata tingkat kesejahteraan guru madrasah LP Ma'arf NU Kabupaten Mojokerto memang masih menjadi ganjalan bagi LP Ma'arif NU Kabupaten Mojokerto dalam upayanya memajukan pelayanan pendidikan.
Dalam acara halal bi-halal dan seminar ideologisasi di aula kantor PCNU Kabupaten Mojokerto yang sekaligus diadakan launching Koperasi At Taawun yang dihadiri Wagub Syaifullah Yusuf, hadir pula Wakil Sekjen PBNU Suwandi Pranoto yang juga merupakan salah-satu nara-sumber dalam seminar tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua PC LP Ma'arif NU Kabupaten Mojokerto Lukman Sugiarto Wijaya menyatakan, bahwa dihidupkannya kembali koperasi At Taawun diharapkan bisa menopang seluruh kegiatan PC LP Ma'arif NU Kabupaten Mojojerto. "Kita hidupkan kembali koperasi LP Ma'arif NU At Taawun. Kalau koperasi jalan, bisa menopang seluruh kegiatan di LP Ma'arif", kata Ketua PC LP Ma'arif NU Kabupaten Mojokerto Lukman Sugiarto Wijaya.
Pria yang akrab disapa Gus Lukman inipun menjelaskan, bahwa saat ini di Kabupaten Mojokerto, LP Ma'arif NU menaungi 347 lembaga pendidikan yang terdiri dari 179 Madrasah Ibtidaiyah (setingkat sekolah dasar), 73 Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), 43 SMP, 27 Madrasah Aliyah (setingkat SMA), 15 SMA dan 10 SMK. Hanya saja, 10 persen dari lembaga pendidikan yang ada, kondisinya memprihatinkan lantaran belum mempunyai fasilitas perpustakaan dan laboratorium. Dan masih ditambah lagi, 60 persen sekolah yang ada, saat ini membutuhkan perbaikan gedung sekolah.
Menurut gus Lukman, pihaknya berupaya terus menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag agar mendapatkan bantuan dana rehab ataupun dana pembangunan sekolah. "Kami terus menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag Kabupaten Mojokerto. Kami memacu sekolah dalam pengusulan dana rehab atau pembangunan, sampai 2016 semoga bisa tertangani dengan baik", jelas gus Lukman.
Selain itu, persoalan yang dihadapi LP Ma'arif NU, lanjut gus Lukman, juga terkait kesejahteraan guru madrasah. Dari 4.337 guru madrasah yang ada, mayoritas penghasilannya masih jauh dibawah Upah Minimun Kabupaten (UMK). Sementara disisi lainnya, peningkatan kualitas SDM guru perlu ditingkatkan, baik dengan pelatihan maupun meningkatkan pendidikan guru hingga Strata Satu (S-1).
Menurutnya, dengan adanya Koperasi At Taawun ini, diharapkan bisa untuk membiayai peningkatan kualitas SDM guru madrasah. Yang mana, dengan menjadi anggota koperasi, para pendidik mulai tingkat MI hingga MA berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan melalui SHU. "Keuangan tak bisa sepenuhnya menggantungkan kepada Pemerintah. Sekolah bisa melakukan order kebutuhannya ke koperasi. Keuntungannya, nanti kami kembalikan ke siswa, guru dan pengurus" pungkasnya.
*(DI/Red)*