Rabu, 28 Desember 2016

Pemkot Mojokerto Mulai Berlakukan Absensi Pegawai Sistem Online

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto saat mengapa tampilan monitor absensi pegawai Pemkot ada dimeja kerjanya, Rabu (28/12/2016) pagi.

Kepala BKD Pemkot Mojokerto, Endri Agus Subianto.


Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat dalam wilayah pemerintahannya, Wali Kota Mojokerto, Drs H. Mas'ud Yunus menggunakan cara khusus dalam memantau tingkat kedisiplinan 3.128 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Terkait itu, sejak Rabu (28/12/2016) ini, orang nomor satu dijajaran Pemkot Mojokerto ini memantau absensi para Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS Pemkot Mojokerto dengan sistem online melalui sebuah monitor yang ditempatkan dimeja kerjanya.

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menjelaskan, bahwa selama ini monitoring kehadiran pegawai di Pemkot Mojokerto masih memakai cara manual.
Sehingga, dipandang masih kurang maksimal. Pasalnya, masih sering ditemukan pegawai yang bolos ataupun datang kekantor diatas pukul 07.30 WIB. "Sepanjang tahun 2016, masih ada beberapa ASN yang tak hadir tanpa izin. Ada pula, ASN yang hadir namun tak mengerjakan pekerjaan. Dan, ada juga ASN yang hadir mengerjakan pekerjaan, tapi tidak sesuai tupoksi", jelas Wali Kota Mas'ud Yunus, usai launching absensi fingerprint dikantor Wali Kota Mojokerto, Rabu (28/12/2016).

Wali Kota Mojokerto menegaskan, bahwa disebabkan karena hal itulah, pihaknya menerapkan absensi pegawai dengan sistem online. Yang mana, pada semua kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sekolah dan RSUD Pemkot Mojokerto telah dipasangi perangkat fingerprint. Yaitu, peralatan absensi dengan menggunakan sidik jari. "Semua SKPD, sekolah, RSUD dan Puskesmas telah dipasang perangkat fingerprint", tegas Mas'ud Yunus.

Diterangkannya, jika semua perangkat tersebut terintegrasi secara online ke sistem absensi yang ada di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkot Mojokerto yang juga terkoneksi ke sebuah monitor diruang kerja Wali Kota. Dimana, absensi PNS Pemkot Mojokerto dengan menggunakan sistem fingerprint ini secara keseluruhan akan mulai diterapkan pada 3 Januari 2017. "Mulai 3 Januari depan, saya akan bisa memantau secara langsung absensi para pegawai melalui monitor tersebut. Dengan monitor itu, saya bisa melihat kehadiran ASN di semua SKPD. Akan tampil semua pegawai yang bolos maupun yang terlambat datang", terangnya.

Dengan absensi pegawai sistem online ini, Wali Kota Mas'ud Yunus berharap akan meningkatkan disiplin ASN yang selama ini sering bolos maupun terlambat. Dengan begitu, pelayanan kepada masyarakat juga akan turut meningkat. "Apabila ada pelanggaran, akan kami sanksi sesuai PP (Red : Peraturan Pemerintah) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Ada sanksi peringatan sampai tingkat pemecatan. Selain itu, juga kami siapkan tunjangan tambahan penghasilan bagi pegawai yang rajin", tandasnya.

Terpisah, Kepala BKD Kota Mojokerto, Endri Agus Subianto mengungkapkan, bahwa tingkat kehadiran PNS dilingkup Pemkot Mojokerto yang saat ini berjumlah 3.128 orang ini, rata-rata masih di bawah 90%. Untuk itu, dengan telah dipasangnya 135 unit perangkat fingerprint di semua kantor SKPD, sekolah dan RSUD, dapat lebih meningkatkan kedisiplinan kerja bagi semua pegawai Pemkot Mojokerto. Diungkapkannya pula, bahwa anggaran Rp.800 juta itu bukan hanya untuk pengadaan fingerprint saja, melainkan termasuk server dan alat penunjang lainnya. "Anggaran pengadaan absensi sistem online yang nilainya sekitar Rp. 800 juta ini, bukan hanya untuk pengadaan fingerprint saja. Itu termasuk server dan segala macamnya", ungkap Agus.

Menurutnya, cara kerja absensi sistem online ini cukup sederhana. Setelah melakukan absen di fingerprint, nama pegawai akan secara otomatis lansung muncul pada monitor yang ada diruang BKD, diruang kerja Wali Kota, diruang kerja Wakil Wali Kota dan diruang kerja Sekdakot Mojokerto. "Setelah absen jam setengah delapan (Red : 07.30 WIB), akan nampak di monitor. Pak Wali bisa menegur langsung pegawai yang tidak disiplin. Misalnya di BKD dari 34 pegawai banyak yang bolos, tinggal diklik di monitor akan muncul. Yang absen telat pun akan muncul namanya jika di klik", pungkas Kepala BKD Pemkot Mojokerto, Endri Agus Subianto.
*(DI/Red)*