Baca Juga
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Hasil kocok ulang Alat Kelengkapan Dewan (AKD) pada Jumat (10/03/2017) lalu, Darwanto anggota DPRD Kota Mojokerto terpilih kembali menjadi Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Mojokerto. Bahkan, menjadi Ketua BK. Hanya saja, hal tersebut menuai rasan-rasan di internal lembaga Legislatif ini. Pasalnya, politisi Banteng Moncong Putih ini, dinilai kerap tak nampak ngantor. Disisisi lain, harapan adanya pembenahan disiplin dikalangan legislator relatif cukup besar. "Jadi ketua BK, ya harusnya yang aktif ngantor lah. Kalau jarang, bagaimana nanti dengan anggotanya", cetus anggota Dewan setempat, Senin (13/03/2017) siang.
Anggota Dewan yang enggan disebut jati-dirinya ini mengungkapkan, bahwa pihaknya mengharapan agar ada pembenahan disiplin dikalangan legislator. "Kami ingin, kedisiplinan para wakil rakyat ini meningkat. Itu saja", ungkapnya, seraya penuh harap.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Mokokerto, Umar Faruq dengan lebih bijak menyikapi terpilihnya Darwanto untuk kali kedua sebagai ketua BK. "Kita positif thinking saja. Siapa tahu, dengan diberi tanggung-jawab seperti itu, dia bisa berubah", ujarnya.
Didesak dengan pertanyaan, "Sering tidak nampak ngator, tapi mengapa dia terpilih...?". Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto ini menganggapnya itu sebagai dinamika politik saja. "Itu dinamika politik. Siapa saja berhak memimpin. Terhadap langkah pengawasan, saya kira dia mampu", tukas Umar Faruq.
Dijelaskannya, toh seandainya jika ada hasil kinerja BK yang menyatakan bahwa ada anggota Dewan berurusan dengan pelanggaran tatib, akan tetap harus diserahkan ke pimpinan untuk diambil keputusan melalui rekomendasi. "Cuma sayangnya, kita tidak mempunyai MKD (Red : Mahkamah Kehormatan Dewan) untuk pengambilan keputusan melalui sidang apabila ada anggota berurusan dengan pelangaran tatib tadi", jelasnya.
Menjawab rasanan pesimis ini, ketua BK DPRD Kota Mojokerto Darwanto menepisnya dengan menyatakan tidak perlu berprasangka negatif pada teman. "Nggak perlu apriori lah...! Sebab, sebelumnya saya sudah pernah memegang mandat sebagai BK. Semua kan teman, kita bisa ngomong baik-baik", tepisnya.
Menurut Darwanto, sebetulnya dirinya sendiri tidak tahu kalau dipilih lagi menjadi BK. Apalagi, jadi ketua BK. Pasalnya, saat kocok ulang AKD tersebut, dirinya tidak hadir. "Sebab waktu pemilihan AKD saya ada acara di Yayasan. Kalau soal presensi, nggak masalah manual saja meski absen elektronik lebih baik", pungkasnya.
*(Yd/DI/Red)*