Baca Juga
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama rombongan saat meninjau kawasan jembatan Rejoto, Rabu (11/03/2020) siang
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitsari dan Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria menyambut baik rencana latihan olah-raga dayung tahun 2020 ini di pusatkan di Kota Mojokerto. Pasalnya, baru untuk pertama kalinya, Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) 2020, akan diselenggarakan di Kota Mojokerto.
Hal itu disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitsari bersama Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria saat bertemu dengan Ketua PODSI Jawa Timur sekaligus Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Edwin, di Jembatan Rejoto, Pulorejo, Rabu (11/03/2020) siang.
"Tahun ini, berbagai event bergengsi milik Pemerintah Kota Mojokerto akan diselenggarakan. Selain peringatan Hari Air yang dikemas dalam Festival Mojotirto, kota terkecil di Indonesia ini akan menjadi tuan rumah tempat Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Persatuan Olah-raga Dayung seluruh Indonesia 2020", kata Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, saat meninjau lokasi acara bersama Ketua PODSI Jatim, Rabu (11/03/2020) siang.
Dijelaskannya, seperti tahun sebelumnya, Hari Air di Kota Mojokerto dikemas dalam Festival Mojotirto. "Dimana pada event ini, kami memberikan tampilan kesenian tradisional, budaya hingga kuliner. Mulai dari melarung tujuh sumber mata air, penebaran benih ikan, sebagai wujud syukur atas limpahan air yang sepanjang tahun tidak pernah berkurang. Dan pada 2020 ini, ada tambahan event baru. Kami dipercaya sebagai tuan rumah Pelatda PODSI. Ini pertama kalinya Kota Mojokerto menjadi tempat Pelatda PODSI", jelas Ning Ita.
Dalam peninjauan ini, turut hadir Sekretaris Umum Pengprov PODSI Jatim sekaligus Kepala Dinas Potensi Maritim (Kadispotmar) Lantamal V Letkol Laut (T) Bagus Arianto, Penasehat PODSI Kota Mojokerto Supriyadi Karima Saiful, Ketua KONI Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo, segenap pengurus PODSI Kota Mojokerto dan para kepala OPD.
Peninjauan yang dilakukan oleh rombongan, meliputi pengecekan kondisi debit dan kedalaman air sungai, fasilitas penunjang seperti dermaga hingga Gedung Diklat sebagai tempat singgah para atlet selama latihan.
Sementara itu, Ketua PODSI Jatim Laksamana Pertama TNI Edwin menandaskan, pemilihan Kota Mojokerto sebagai tempat pemusatan latihan daerah persatuan olahraga dayung seluruh Indonesia 2020, tidak lain karena potensi sumber daya alam dan manusia di kota ini, sangat sempurna. Terlebih, kebersihan sungai di sepanjang Kali Ngotok, terjaga dengan baik. Potensi inilah, yang menjadi salah satu pertimbangan Kota Mojokerto menjadi tuan rumah Pelatda PODSI selanjutnya.
"Alhamdulillah, Allah itu memberikan alam yang sangat baik di Mojokerto. Kami melihat aset ini, sebagai konteks kemanfaatan bagi olahraga perairan khususnya dayung. Untuk dayung, kami hanya membutuhkan dua setengah kilometer, tapi di sini tersedia lebih dari empat kilometer. Potensi ini, sangat bagus untuk latihan dayung. Dan mudah - mudahan ini bisa mengangkat animo generasi muda, untuk berprestasi. Tidak hanya ditingkat daerah tapi internasional, karena banyak atlet Jatim sudah berprestasi di internasional", tandas Edwin.
Dibawah kepemimpinan Ning Ita dan Cak Rizal, Kota Mojokerto dikembangkan sebagai Kota Pariwisata. Dari waktu ke waktu, berbagai perubahan telah dilakukan. Setelah sukses meremajakan Wisata Pemandian Sekarsari dan Tower Tribuana Tungga Dewi sebagai ikon baru, tahun ini bantaran Sungai Ngotok akan dimanfaatkan sebagai destinasi Wisata Bahari Majapahit. Bersebelahan dengan Jembatan Rejoto, nantinya akan dibangun Taman Budaya yang lengkap dengan amfiteater, sekaligus wisata air. *(Ry/Hms/HB)*