Kamis, 06 Januari 2022

Kendalikan Harga Minyak Goreng, Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar

Baca Juga


Gubernur Jatim saat meninjau gelar operasi pasar minyak goreng di halaman TK Al Ahmad, Magersari, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (06/01/2021). 


Kab. SIDOARJO – (harianbuana.com).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar operasi pasar minyak goreng di Halaman TK Al Ahmad, Magersari, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (06/01/2021). 

Dalam operasi pasar minyak tersebut, disediakan sebanyak 600 paket minyak yang totalnya sebanyak 1.200 kantong minyak kemasan sederhana dengan berat masing-masing kantong 1 liter. 

Minyak subsidi dari Pemprov Jatim tersebut dibandrol dengan harga 12.000/kantong. Setiap pembeli diwajibkan membawa KTP sebagai syarat pembelian dengan maksimal pembelian dua kantong minyak. 

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, bahwa dalam menjaga daya beli masyarakat  serta stabilisasi harga minyak goreng di Provinsi Jatim telah mendistribusikan 75.312 liter minyak goreng sejak 14 Desember 2021 sampai 4 Januari  2022 seharga 14.000 rupiah yanh di distribusikan oleh Disperindag  Pemprov Jatim, oleh kabupaten/ kota serta distribusi dari produsen langsung ke masyarakat.

Untuk hari ini, bahkan ditambah 2000 liter. Untuk wilayah Sidiarjo 1200 liter dan Surabaya 800 liter. Harapannya untuk  membantu stabilisasi harga minyak goreng di masyarakat. 

Sementara saat ini harga pasaran minyak goreng antara  Rp. 18.000 – Rp.19.000 per liter. Akan tetapi, operasi pasar hari  ini dibandrol dengan harga Rp. 12.000 dikarenakan dari nilai 14.000 Pemprov Jatim memberikan subsidi lagi sebesar Rp. 2.000, sehingga pada operasi minyak murah masyarakat bisa mendapatkan harga lebih murah yakni Rp. 12.000,- per liter. 

"Saat ini Pemprov menggelontorkan sebanyak 2.000 liter. Sebanyak 1.200 liter yang kita saksikan saat ini, sisanya di lakukan ditempat lain", jelas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Gubernur Jatim saat meninjau gelar operasi pasar minyak goreng di halaman TK Al Ahmad, Magersari, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (06/01/2021). 


Gubernur Khofifah berharap, dalam waktu dekat terdapat program intervensi stabilisasi harga minyak goreng  dari pemerintah pusat yang nantinya bisa sampai di tingkat konsumen  dengan harga maksimal Rp. 14.000 per liter sehingga  bisa lebih terjangkau dan meringankan masyarakat.  

Didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jatim Drajat, Gubernur Khofifah menegaskan, bahwa kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi oleh harga Crude Palm Oil (CPO) dunia yang naik menjadi 1.340 dolar AS per metrik ton. Kenaikan harga CPO ini menyebabkan harga minyak goreng ikut naik cukup signifikan.

Gubernur Kkhofifah pun menerangkan, bahwa saat ini Pemprov Jatim tengah menunggu pasokan minyak subsidi dari Pemerintah Pusat.

Khofifah juga memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar bahwa kenaikan harga  minyak  goreng memang terjadi secara global. Pemerintah terus berupaya mencari solusi agar harga bisa kembali stabil. 

"Tidak hanya di Jatim saja. Di seluruh dunia mengalami (kenaikan). Saat ini kita masih menunggu pasokan dari Pemerintah Pusat. Harapannya minggu depan (minyak  goreng subsidi) sudah bisa diakses masyarakat", terang Gubernur Khofifah.

Gubernur Perempuan Pertama di Provinsi Jawa Timur ini menandaskan, bahwa kenaikan harga minyak goreng ini juga turut menjadi penyebab kenaikan angka inflasi di Jatim.

"Kondisi kenaikan ini (minyak goreng) bersamaan dengan kenaikan  harga cabai rawit serta  telur sehingga menjadi pemicu inflasi pada bulan November dan  Desember 2021", tandasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Prov Jatim per Tanggal 3 Januari 2022 Provinsi Jawa Timur mencatatkan tingkat inflasi sebesar 2,45 persen. Angka ini  lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 dan 2019, di mana masing-masing tahun mencatatkan 1,44 persen dan 2,12 persen.

Pada Desember 2021, dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK), Jatim mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,69 persen. Yaitu, dari 106,52 pada bulan November 2021 menjadi 107,26 pada bulan Desember 2021. *(DI/HB)*