Rabu, 24 Februari 2016

Pergantian Musim, BPBD dan Dinas Pariwisata Waspada Bencana Alam

Baca Juga

      

Longsor beberapa pekan lalu yang sempat menghambat akses Pacet-Cangar

Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).

   Seiring dengan pergantian musim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto menyatakan status siaga bencana alam. Penetapan ini, berlaku hingga tanggal 31 Maret 2016 nanti. Hal, ini menyusul peralihan musim kemarau ke musim hujan. Yang mana, lazimnya, pada musim ini banyak wilayah berpotensi terjadi bencana alam. Seperti puting beliung, tanah longsor dan banjir bandang. ”Seiring bergantinya musim, Kabupaten Mojokerto dalam status siaga bencana", ujar Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Tanto Suhariyadi, Rabu (24/02/2016).
   Menurutnya, selain kawasan Trowulan, wilayah Kabupaten Mojokerto kawasan timur, seperti Kecamatan Mojosari, Pungging, Pacet dan Kecamatan Trawas juga memiliki potensi terjadi angin puting beliung. ”Sampai beberpa hari kedepan potensi angin kencang masih terjadi. Kami minta warga yang berada diwilayah potensi atau disekitarnya terdapat pohon besar harap meningkatkan kewaspadaan", pintanya.
   Dari catatan BPBD, arah angin kencang yang akan terjadi hingga beberapa hari kedepan mengarah ke wilayah timur. Yakni dari arah barat atau barat daya  menuju wilayah timur. ”Kecepatannya diperkirakan mencapai 30 kilometer per jam", tegasnya.
   Sementara itu, potensi bencana longsor diprediksi akan terjadi diwilayah-wilayah perbukitan dan area pergunungan. Seperti dilereng gunung Penanggungan dan gunung Welirang, yang meliputi kawasan Desa Seloliman Trawas, sebagian Desa di Kecamatan Ngoro sampai Obyek Wisata Air Panas Padusan, Kecamatan Pacet. ”Beberapa hari ini kami sudah menerima laporan, bahwa dikawasan Trawas sudah terjadi hujan lebat. Nah, ini yang perlu kita waspadai curah air dari hulu ke hilir",tegasnya.
   Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto pun juga mewaspadai tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini. Sejumlah obyek wisata yang terletak di wilayah pegunungan Pacet dan Trawas terus dipantau dan diberi perhatian khusus. Terkait kondisi sedemikian ini, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto Didik Kusnul Yakin menyatakan, bahwa selama puncak musim penghujan ini, kewaspadaan di lokasi wisata alam Pacet lebih ditingkatkan.
   ”Koordinasi dengan pihak Perhutani dan instansi terkait terus kita lakukan. Ini untuk mewaspadai terjadinya bencana alam. Jika memang kondisi dinyatakan membahayakan, maka kami tak segan untuk menutup sementara sejumlah lokasi wisata pegunungan tersebut", ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto, Didik Kusnul Yakin.
   Menurut Didik, antisipasi dini ini dilakukan untuk menghindari kejadian buruk berupa tanah longsor yang pernah terjadi di lokasi wisata pemandian air panas Pacet tahun 2002. "Sebab, dulu pernah terjadi bencana dan banyak menelan korban. Dengan kewaspadaaan, minimal bisa mengantisipasi dan meminimalisir korban", pungkasnya.  *(DI/Red)*