Selasa, 14 Juni 2016

Dengan Puasa, Hidup Sejahtera...!

Baca Juga

Oleh :  Drs. KH. Mas’ud Yunus (Wali Kota Mojokerto).

PADA ayat yang memerintahkan puasa (QS. Al Baqarah 183) dijelaskan bahwa Allah SWT mewajibkan puasa agar bertaqwa (la’allakum tattaqun). Hal ini menunjukkan bahwa ibadah puasa itu merupakan ibadah proses, yang endingnya adalah taqwa. Dengan demikian setiap muslim yang berpuasa diharapkan dapat mencapai predikat taqwa. Orang yang bertaqwa disebut “muttaqin”.

Bagi setiap orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh akan mendapat title atau gelar “muttaqin”. Sebuah gelar yang belum pernah dikeluarkan oleh perguruan tinggi manapun. Gelar muttaqin hanya diberikan oleh Allah kepada hambanya yang beriman dan memiliki sikap mental patuh dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan bersungguh-sungguh dalam menjauhi larangan-larangan-Nya atas dasar kecintaan semata.

Bagi orang yang bertaqwa (muttaqin), Allah SWT menjanjikan reward kesejahteraan yang sangat luar biasa. Antara lain:
1. Hidupnya akan mulia. Sebagaimana difirmankan dalam Al Quran surat Al Hujurat ayat 13; “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa di antara kamu”. Oleh sebab itu title muttaqin harus menjadi tujuan hidup setiap muslim agar menjadi umat yang bermanfaat di dunia dan di akhirat.
2. Terbebas dari kesulitan hidup dan berbagai macam krisis. Dalam Quran surat At Talaq ayat 2 dan 4 dinyatakan : “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah akan menunjukkan baginya jalan keluar (kemudahan) dan memberikan kepadanya rezeki yang datang di luar perhitungan", (At Talaq : 2) :
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya kemudahan-kemudahan dalam urusan (yang dihadapinya)".
3. Hidupnya bahagia dan sejahtera. Firman Allah dalam Al Quran An Naba’ ayat 31 : “Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa (muttaqin) akan mendapatkan kemenangan (kebahagiaan/kesejahteraan)".
4. Negerinya makmur loh jinawi. 
Allah berfirman dalam Al Quran surat Al A’raf ayat 96 : “Dan sekiranya penduduk negeri ini beriman dan bertaqwa, sesungguhnya kami akan melimpahkan berkah (kemakmuran) dari langit dan bumi”.

Bila title muttaqin melekat pada para pengusaha/orang kaya, dia akan menjadi pengusaha yang jujur dan amanah dan mau berbagi rasa. Menyisihkan sebagian kekayaan untuk kemaslahatan bersama.

Bila title muttaqin melekat pada seorang karyawan/buruh maka akan menjadi karyawan/buruh yang disiplin. Yang bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya secara profesional, kreatif dan inovatif.

Bila title muttaqin melekat pada rakyat biasa atau kaum fakir/miskin, mereka akan menjadi rakyat yang partisipatif. Kaum fakir/miskin yang selalu berdoa untuk kebaikan bersama, karena doa mereka selalu didengar Allah SWT.
Itulah buah taqwa sebagai hasil ibadah puasa yang sungguh-sungguh dapat mewujudkan masyarakat sejahtera.

Ada suatu "dawuh" mengatakan, bahwa negara itu ibarat sebuah taman yang menyenangkan bagi orang yang melihatnya bila dihiasi empat hiasan. Yaitu hiasan ilmunya para ulama, adilnya para umaro’ (pemimpin pemerintahan), dermawannya para aghniya (kaum pengusaha), disiplinnya para karyawan / pegawai / buruh  dan doanya orang fakir.  (*)‎