Senin, 05 Februari 2018

KPK Geledah Ruang Dinas Bupati Jombang

Baca Juga

Tim Penyidik KPK saat menuju lantai 3 kantor Bupati Jombang untuk melakukan penggeledahan di ruang dinas Bupati Jombang, Senin (05/02/2018).

Kab. JOMBANG - (harianbuana.com).
Belasan penyidik lembaga anti-rasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan ruang dinas Bupati Jombang yang ada di lingkungan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Senin (05/02/2018). Sejumlah bukti-bukti terkait kasus yang menjerat tersangka Nyono Suharli Wihandoko selaku Bupati Jombang, dikumpulkan oleh belasan penyidik KPK yang sedemikian seriusnya meneliti berkas yang ada dilokasi penggelesahan.

Sebelum melakukan penggeledahan, Tim Penyidik KPK berkoordinasi dengan Wakil Bupati Jombang Munjidah Wahab dan Sekdakab Jombang Ita Triwibawati di ruang dinas Sekdakab Jombang. Usai berkoordinasi, mereka langsung bergerak menuju ruang dinas Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko yang ada di lantai 3 kantor Pemkab Jombang.

Tiba didepan pintu, petugas KPK membuka segel yang dipasang sebelumnya dan mulai melakukan penggeledahan dengan pengawalan ketat aparat Polres Jombang. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi apapun dari Tim KPK yang tengah melakukan penggeledahan dan masih hingga saat inipun penggeledahan masih tengah berlangsung.

Sebagaimana diketahui, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko diamankan Tim Satgas Penindakan KPK pada Sabtu 3 Pebruari 2018 sore, ketika Nyono bersama ajudannya berada di depot cepat saji dikawasan stasiun Balapan - Solo saat keduanya menunggu kereta api ke arah Jombang. Keduanyapun, langsung dibawa dan tiba di kantor KPK jalan Persada Kav. 4 Kuningan - Jakarta sekitar pukul 21.15 WIB.


Tim Penyidik KPK saat berada di lantai 3 kantor Bupati Jombang untuk melakukan penggeledahan di ruang dinas Bupati Jombang, Senin (05/02/2018).

Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, Nyono Suharli selaku Bupati Jombang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan melakukan tindak pidana korupsi menerima suap sebesar Rp. 434 juta yang dia terima secara bertahap sejak Juni 2017 dari Pelaksana- tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Jombang Inna Silestyowati.

Suap diduga kuat dengan maksud supaya Inna Silestyowati ditetapkan secara definitif sebagai Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Jombang. Sedang uang suap yang diberikan Inna Silestyowati kepada Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, diduga didapatkan Inna Silestyowati dengan cara mengumpulkan uang kutipan jasa pelayanan kesehatan/dana kapitasi BPJS dari 34 Puskesmas yang ada di Pemkab Jombang.

Hasil pengumpulan uang kutipan jasa pelayanan kesehatan/dana kapitasi BPJS dari 34 Puskesmas yang ada di Pemkab Jombang itu oleh Inna Silestyowati tidak seluruhnya diberikan kepada Nyono Suharli Wihandoko, melainkan dibagi menjadi 3 bagian. Yakni, 5 persen diberikan kepada Nyono Suharli Wihandoko selaku Bupati Jombang, 1 persen untuk Paguyuban Puskesmas se Kabupaten Jombang dan 1 persen untuk Inna Silestyowati sendiri. *(Fat/DI/Red)*

BERITA TERKAIT :
*Kronologis OTT Bupati Jombang
*Terima Suap Hasil Kutipan Dari 34 Puskesmas, Bupati Jombang Ditetapkan Tersangka Dan Ditahan KPK
*KPK Tetapkan Bupati Jombang Sebagai Tersangka Penerima Suap
*PK Geledah Rumdin Bupati Jombang 
*Bupati Jombang Bersama Ajudannya Diamankan KPK
*Bupati Jombang Terjaring OTT KPK