Jumat, 11 Januari 2019

Survei Pasar Tradisional, Ning Ita Dicurhati Pedagang

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Tim Kemendag RI didampingi Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria, Kepala Disperindag Pemkot Mojokerto Ruby Hartoyo, Kepala BPPKA Kota Mojokerto Agung Moeljono beserta jajarannya saat menyurvey beberapa pasar tradisional yang menjadi sentra ekonomi masyarakat Kota Mojokerto, Jum'at (11/01/2019).

Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Untuk segera mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah sebagaimana visi-misinya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari kembali menyurvey beberapa pasar tradisional yang menjadi sentra ekonomi masyarakat Kota Mojokerto, Jum'at (11/01/2019). Beberapa, pasar yang di tinjau Ning Ita kali ini, antara lain pasar Tanjung Anyar, pasar Empunala dan pasar Prajurit Kulon.

Di sela kunjunganya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab dengan sapa'an "Ning Ita" ini menuturkan, bahwa pembangunan pasar tradisional di Kota Mojokerto harus sekalian yang bagus, jangan membangun yang asal-asalan. "Prinsip saya dalam membangun mesisan sing apik (Bhs. Jawa = sekalian yang baik), karena ini fasilitas untuk masyarakat. Kalau kegunaannya untuk jangka panjang, maka ini harus benar-benar kita bangun sebaik mungkin dengan kualitas yang terbaik", tutur Ning Ita.

Tak sendirian, dalam melakukan kunjungan di 3 (tiga) pasar tradisional yang ada di Kota Mojokerto tersebut, orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini bersama Tim dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) didampingi Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria, Kepala Disperindag Pemkot Mojokerto Ruby Hartoyo, Kepala BPPKA Kota Mojokerto Agung Moeljono beserta jajarannya.


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat berbincang dengan salah-satu pedagang ditengah menyurvey tiga pasar tradisional yang menjadi sentra ekonomi masyarakat Kota Mojokerto, Jum'at (11/01/2019).

Menariknya, saat melakukan kunjungan di 3 pasar tersebut, Wali Kota Mojokerto yang dekat dengan masyarakat ini, terutama rakyat kecil, banyak dicurhati pedagang. Seperti pada saat mengunjungi pasar Prajurit Kulon, Ning Ita dicurhati Suwaji, pedagang pracangan yang sudah 18 tahun menempati pasar tersebut. “Gentengnya banyak yang bocor Bu, jalannya juga sudah rusak. Kalau kondisinya seperti ini pembeli tidak nyaman, terus pasar akan jadi sepi", keluh Suwaji.

Setelah mendengar penjelasan dari Ning Ita, diantaranya bahwa Pemkot akan memperbaiki pasar tersebut, Suwaji sangat bersyukur dan mengungkapkan rasa terima-kasihnya kepada Ning Ita. “Alhamdulillah...! Kulo matur nuwun (Bhs. Jawa = saya terima kasih) sama bu Wali (Wali Kota) yang memperhatikan kondisi pasar ini. Saya senang dikunjungi Bu Wali dan tahu langsung kondisi pasar", ungkap Suwaji.

Menariknya pula, saat usai melakukan kunjungannya di pasar Empunala, ketika Ning Ita sudah berada dalam mobil dinasnya dan akan meninggal lokasi, tiba-tiba Ning Ita membuka kaca mobil seolah memastikan penglihatannya, bahwa ada seorang kakek tengah berjualan es yang tampak belum dapat pembeli.

Secara spontan, Ning Ita turun dari mobil dinasnya dan menyapa Mochamad Affandi, pedagang es keliling yang kebetulan warga Keluhan Wates Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Ning Ita pun langsung memborong seluruh dagangan Mochamad Affandi dan dibagikan kepada beberapa stafnya serta pengunjung pasar yang berada disekitarnya.

“Matur suwun (Bhs. Jawa = terima kasih) bu Wali Kota. Alhamdulillah..., jualan saya habis", ujar Mochamad Affandi dengan raut-wajah yang menampakkan rasa suka -cita.


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat berbincang dengan pedagang ditengah menyurvey tiga pasar tradisional yang menjadi sentra ekonomi masyarakat Kota Mojokerto, Jum'at (11/01/2019).

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari tampak sangat serius akan menumbuhkan ekonomi masyarakat. Hal ini sesuai dengan penjabaran visi-misinya yang ingin segera mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Mojokerto akan membangun dan merevitalisasi pasar tradisional. Ika Puspitasari selaku Wali Kota Mojokerto dengan tekad penuh akan menghidupkan pasar tradisional, sehingga pedagang kecil di Kota Mojokerto dapat bersaing dengan pasar modern.

Terkait itu, untuk dapat bersaing dengan pasar modern, salah-satu yang menjadi penentunya adalah pasar tradisional juga harus di bangun dengan konsep modern,  sehingga pertemuan antara pembeli dan pedagang akan lebih nyaman karena jauh dari kesan kumuh. *(Na/Kha/Hms/HB)*