Baca Juga
Ketua Satgas Rumpun Kuratif Penanganan Covid–19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi – Surabaya.
Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Ketua Satgas Rumpun Kuratif Penanganan Covid–19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi mengatakan, RSUD dr. Soetomo telah melakukan test swab terhadap 91 orang karyawan PT. HM Sampoerna Tbk. Hasilnya, ada 34 karyawan dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Corona Virus Disease – 2019 (Covid–19). Namun, hotel tempat para karyawan melakukan isolasi diri itu menolak bila mereka tetap bertahan di hotel.
"Jadi, manajemen Sampoerna beberapa waktu lalu bilang ada hotel yang mau. Saya tanya, maunya total atau gimana? Ternyata, maunya diisolasi saat reaktif rapid test saja. Kalau positif PCR Swab, mereka tidak menghendaki", kata Ketua Rumpun Kuratif Satgas COVID-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi – Surabaya, Sabtu (02/05/2020).
Lebih lanjut, Direktur Utama (Dirut) RSU dr. Soetomo Surabaya yang Ketua Satgas Rumpun Kuratif Penanganan Covid–19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi nenjelaskan, opsi yang kemudian diambil, yakni memindah ke-34 karyawan PT. HM Sampoerno tersebut ke RSJ Menur Surabaya.
Namun, karena 34 orang karyawan PT. HM Sampoerna yang positif terinfeksi Covid–19 semuanya perempuan, maka sulit. Hingga akhirnya pada Minggu (03/05/2020) pagi, ada pihak rumah sakit yang bersedia menampung mereka.
"Jadi 34 karyawan positif ini kita carikan tempat. Kita diskusi, karena hotel tidak mau. Saya hubungi Menur, ternyata pasien di Menur laki–perempuan, nah karena karyawan yang positif perempuan semua, jadi susah, sebetulnya cukup. Akhirnya, ada rumah sakit yang mau bantu, tadi pagi hubungi. Sisa 45 karyawan yang belum keluar hasil PCR Swabnya, harap sabar karena mesin juga tidak kuat", jelas dr. Joni.
Ditegaskannya, bahwa saat ini ada tugas rumah lain yang cukup berat, yakni ada 45 karyawan yang belum keluar hasil swabnya. Jika keluar dengan kemungkinan terburuk ada yang positif Civid–19, maka Joni kembali harus mencari tempat untuk menampung mereka.
"Harapannya, tentu tidak ada yang positif dari 45 karyawan sisa yang swabnya belum keluar. Karena kalau isolasi mandiri di rumah, mereka rata-rata tinggal di kos, justru semakin bahaya", tegasnya.
Ditandaskannya, tugas yang dipikulnya semakin berat, karena dari 34 karyawan yang sudah positif. Pihak rumpun tracing Jatim, akan menyisir ke orang terdekat yang berinteraksi dengan 34 orang tersebut.
Ia berharap adanya kerja sama yang baik antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya serta pihak manajemen PT. HM Sampoerna, Tbk. Menurutnya, tidak ada orang yang paling pinter terkait Covid-19.
"Katakanlah yang positif saat ini 34, kita tracing kesana-kemari, ini kan tugas berat juga berpotensi menambah pasien. Maka dari itu, tolong masyarakat benar-benar patuh physical distancing. Tidak ada yang pandai, tidak ada yang pintar. Saat ini ayo gotong-royong, kita selesaikan masalah ini. Seperti kata Bu Gubernur, kita ijtihad menangani Covid–19 ini", pungkasnya penuh harap. *(DI/HB)*