Jumat, 18 Maret 2022

Malam Nisfu Sya’ban, Gubernur Khofifah Lantunkan Sholawat Tibbil Qulub Dan Li Khomsatun Di Ponpes Nurul Wafa Situbondo

Baca Juga


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Malam Nisfu Sya’ban dan Haul ke-3 Almarhum KH. Achmad Sibawayhie Syadzili serta Haflatul Imtihan di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Wafa, Demung, Besuki, Situbondo, Kamis (17/03/2022) malam.
 


Kab. SITUBONDO – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus menghadiri peringatan Malam Nisfu Sya’ban dan Haul ke-3 Almarhum KH. Achmad Sibawayhie Syadzili serta Haflatul Imtihan di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Wafa, Demung, Besuki, Situbondo, Kamis (17/03/2022) malam. 

Di kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengajak forum majelis yang terdiri dari  Ulama', Habaib, Wali Santri, santri putera dan santri puteri untuk menggaungkan lantunan Sholawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun. 

Bukan tanpa alasan, menurutnya, lantunan sholawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun merupakan bentuk ikhtiar batiniyah dalam mengharap ridho ALLAH SWT agar pandemi Covid-19 di Jatim segera berakhir dan kita semua dijauhkan dari bala musibah.

"Sholawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun ini menjadi bagian ikhtiar kita mohon kepada Allah SWT agar kasus Covid-19 di Jawa Timur terus melandai juga agar kita dijauhkan dari bala bencana. Monggo seluruh santri di Pondok Pesantren Nurul Wafa Demang Besuki Situbondo agar terus  mengamalkannya , semoga menjadi sesuatu yang bermanfaat", ajak Gubernur Khofifah. 

Bahkan, sebagaimana diketahui, ikhtiar batiniyah yang dilakukan Gubernur Jatim melalui pembacaan sholawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun ini menjadikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sempat diganjar penghargaan oleh Forum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Kementrian Agama Republik Indonesia. 

Pengharaan itu sebagai apresiasi kepada  Gubernur Jawa Timur atas upayanya dalam penanganan Covid-19 yang tidak hanya dilakukan melalui pendekatan sains dan medik tetapi juga melalui upaya spritual.

"Di Jatim, dalam menangani pandemi, upaya pendekatan secara sains dan teknologi terus dilakukan. Tapi di sisi lain juga disempurnakan dengan pendekatan spiritualitas berupa do'a, wirid, dan sholawatan", ungkap Gubernur Khofifah disambut tepuk tangan meriah para peserta forum. 

Di hadapan Majelis Haul, Gubernur Khofifah menyampaikan, bahwa pendidikan dalam naungan pondok pesantren adalah gambaran dari pendidikan modern yang diterapkan saat ini. 

Seperti halnya, Boarding School menjadikan branding sekolah asrama adalah gambaran sekolah mahal dan modern. Padahal, sejatinya pendidikan  berbasis asrama yang marak saat ini adalah berakar dari format pendidikan berasrama di pesantren yang sudah berjalan lebih seratus tahun.

“Termasuk juga sekolah yang menerapkan full day school. Kalau di pesantren all day school. Tidak ada waktu tanpa belajar. Ada ngaji, ada dzikir dan ada belajar dalam kelas", cetus Gubernur Khofifah.

“Ada proses ta’dib. Proses kesantunan yang dilakukan secara langsung di pesantren. Dan ini tidak mudah  dilakukan di sekolah umum. Ada tarbiyah, proses pendidikan pengasuhan. Ini juga tidak mudah dilaksanakan di sekolah umum", tambahnya.

Lebih lanjut, Gubernur Perempuan Pertama di Provinsi Jawa Timur ini menururkan, bahwa dalam industri 4.0, 5.0 dan 6.0 ada keterampilan yang  diperlukan untuk menghadapinya. Di antaranya yang terpenting adalah complex problem solving, social skill dan proses skill. 

“Ada sekitar 10 keterampilan yang kalau diurai dan ditela'ah bersama akan menghasilkan format yang tepat untuk menghadapi kemajuan industri", tuturnya. 

Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini menegaskan, bahwa Indeks Kebahagiaan Jatim menduduki peringkat tertinggi se-Jawa Bali tahun 2021 lalu.

Ditandaskannya, bahwa berdasarkan data BPS 2021, Indeks Kebahagiaan Masyarakat Jawa Timur mencapai 72,08 poin. Angka ini meningkat 1,31 poin dari nilai tahun 2017 (70,77).  

“Ini menunjukkan bagaimana kekuatan pesantren hadir untuk bangsa. Dengan menjalankan shalawat serta amalan berbagai dzikir dan do'a  yang menjadikan kebahagiaan dirasakan oleh seluruh warga Jatim", tandasnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Wafa KH Mahfud Sibaweh mengungkapkan, bahwa PP Nurul Wafa berkomitmen untuk terus eksis memajukan pengembangan pendidikan keagamannya ke depannya. 

Selain itu, KH Mahfud Sibaweh juga menginginkan intervensi pengembangan pendidikan di PP Nurul Wafa harus tetap dilakukan. Pasalnya penting untuk menyetarakan pendidikan di Pondok Pesantren dengan kemajuan pendidikan secara nasional. 

“Insya ALLAH... dengan dorongan do'a yang bertepatan Nisfu Syaban, semua do'a dan harapan kami bisa dikabulkan ALLAH SWT", ujar Kyai Mahfud 

Di sisi lain, Bupati Situbondo Karna Suswandi yang juga hadir di kesempatan itu berharap hadirnya keberkahan pada pelaksanaan Haul Ke 3 di KH. Ahmad Sibawayhie Syadzli bagi Pemerintah Kabupaten Situbondo. 

Dihadapan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Situbondo juga melaporkan bahwa di Kabupaten Situbondo sudah masuk level 2 dan terus melandai. Bupati Karna bersama jajaran akan terus mengupayakan pemberian vaksin di Situbondo hingga nantinya berada dalam kategori level 1.

“Artinya, kami akan terus mengejar ketertinggalan kami dari kota-kota yang lain", tutup Bupati Situbondo Karna Suswandi. *(DI/HB)*