Minggu, 01 Januari 2017

Pertahankan Habitat Ikan Rengkik, Wali Kota Larang Setrum Ikan Di Brantas

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat melepas benih ikan rengkik disungai Brantas kawasan jalan Brawijaya Kota Mojokerto, Kamis (25/08/2016) pagi.

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus bersiap menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang melarang aktivitas pencari ikan dengan menggunakan peralatan setrum dan racun potas. Hal ini dilakukan, untuk menyikapi semakin menipisnya populasi ikan rengkik disungai Brantas dan sungai Brangkal yang diduga kuat akibat ulah pencari ikan yang menggunakan peralatan setrum dan racun potas. “Kalau penangkapan dengan alat setrum dan racun marak, kita terbitkan Perwali yang melarang itu", cetus Wali Kota Mas'ud Yunus, Minggu (01/01/2016).

Lebih juah, Wali Kota Mojokerto mengungkapkan, bahwa selama ini Pemkot kerap melakukan sosialisasi larangan menangkap ikan dengan alat setrum. Karenanya, ia heran dengan masih banyaknya warga yang nekad melanggar. “Jadi kalau sekarang masih ada yang nekad nyetrum ikan, ya perlu ada tindakan tegas", ungkapnya, tegas.

Terlebih, lanjut Wali Kota Mas’ud Yunus, saat ini sedang digalakkan penebaran benih ikan rengkik, yang menjadi salah-satu ikon Kota Mojokerto. “Ribuan ikan rengkik yang kita tebarkan untuk kedua kalinya, setelah yang pertama di sungai Brantas pada bulan Agustus 2016 lalu, agar terjadi perkembangbiakan ikan khas sungai Brantas ini, sekaligus menjaga ekosistem sungai", lanjutnya

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat melepas benih ikan rengkik di kali Cemporat kawasan jalan Nias, Perum Gatoel Kota Mojokerto, Kamis (03/11/2016) pagi.

Menurut Wali Kota Mokokerto Mas’ud Yunus, dengan kian banyaknya populasi ikan rengkik, baik di sungai maupun di kolam milik warga, maka ikon Kota Mojokerto itu akan mampu menopang pendapatan masyarakat dan daerah. "Kedepan, jika populasi ikan rengkik sudah banyak, maka pendapatan masyarakat akan meningkat dan wisata kuliner ikan rengkik pun akan menjadi salah-satu brand Kota Mojokerto", pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pemkot Mojokerto Happy Dwi Prasetyawan menerangkan, bahwa pihaknya telah menebar benih ikan rengkik sebanyak 70 ribu ekor pada tahun lalu. Yang mana, penyemaian benih ikan rengkik telah dilakukan di tiga sungai. Yakni sungai Cemporat, sungai Sadar dan sungai Brangkal. Plus 20 ribu ekor ditebar di kolam milik kelompok budi daya ikan tawar. “Total yang ditebarkan sebanyak 90 ribu ekor”, terang Happy.

Dengan penebaran ribuan bibit ikan rengkik, diharapkan akan terjadi percepatan populasi ikan rengkik. “Penebaran ini akan terus dilakukan begitu penangkaran di kolam-kolam kelompok budi daya ikan tawar membuahkan hasil", imbuhnya.

Diperkirakan, benih ikan rengkik yang ditebar akan menjadi ikan layak konsumsi pada lima sampai enam bulan kedepan. “Ditahun pertama dan kedua ikan rengkik akan berkembang-biak. Di tahun ketiga ikan rengkik akan mudah didapat di semua sungai di wilayah Kota Mojokerto. Kedepan, ikan-ikan rengkik akan diolah menjadi abon, nugged dan tempura. Tidak tertutup kemungkinan untuk dikemas dalam kaleng", urai Happy.
*(Yd/DI/Red)*

BERITA TERKAIT :
Penebaran Puluhan Ribu Benih Ikan Rengkik Disambut Suka Cita Oleh Predator Kali Cemporat
Wujudkan Ikon Kota Rengkik, Untuk Kedua Kalinya Pemkot Mojokerto Tebar Puluhan Ribu Benih Ikan Rengkik