Selasa, 21 Maret 2017

Pemkot Mojokerto Fokus Tangani Permukiman Kumuh

Baca Juga


Kepala DPKP Pemkot Mojokerto, Samsul Hadi.
 

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Penanganan kampung kumuh, ditahun 2017 ini masih menjadi skala prioritas bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Tak hanya bedah RW saja, bahkan ditahun ini pula, Pemda setempat bakal menggarap sistem sanitasi disejumlah titik melalui program bersama antara Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A-KB) dan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Pemkot Mojokerto.

Terkait itu, Kepala DP3A-KB Pemkot Mojokerto Moh. Ali Imron menerangkan, bahwa kawasan yang bakal digarap secara sinergi oleh 2 instansi tersebut yakni Lingkungan Randegan Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari, Lingkungan Kedungkwali RW 03 Kelurahan Miji Kecamatan Kranggan, Lingkungan Trenggilis RW 01 Keluhahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon. ”Kita berupaya mengangkat derajat masyarakat yang kebanyakan diarea  yang banyak dihuni keluarga pra-sejahtera", terang Moh. Ali Imron, Selasa (21/03/2017).

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Pemkot Mojokerto Samsul Hadi menjelaskan, bahwa terdapat 7 kawasan pemukiman yang ditetapkan sebagai titik prioritas. Diantaranya, terdiri dari kluster-kluster sebanyak 21 kluster. "Yang dimaksud permukiman kumuh disini meliputi pemukiman sekitar makam sampai permukiman sektor perdagangan dan jasa serta industri", jelas Kepala DPKP Pemkot Mojokerto, Samsul Hadi.

Diterangkannya juga, bahwa untuk mengategorikan kumuh dan tidaknya suatu kawasan pemukiman itu, indikator tolok ukurnya seperti ada dan tidaknya WC, punya WC tapi tidak punya septictank, sanitasinya buruk hingga pada persoalan persampahan. Hanya saja, untuk menuntaskan ke-7 sasaran skala prioritas pembangunan itu tidak-bisa dirampungkan dalam waktu 1 tahun . ”Tapi untuk merampungkan tujuh kampung itu tidak bisa dalam satu tahun", terangnya.

Samsul Hadi menandaskan, bahwa program pokok yang diutamakan DPKP, seperti pembuatan WC Komunal, Ipal Komunal dan lainnya, anggarannya bersumber dari APBN 2017 berlabel Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 3 miliar. Sedangkan pengerjaannya, akan dikerjakan oleh masyarakat sekitar lokasi sasaran kegiatan. ”Ini nanti dikerjakan masyarakat dengan pendampingan dari kami", tandasnya

Menurut Kepala DPKP Pemkot Mojokerto, saat ini pihaknya tengah melakukan pemetaan. Dan, tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng instansi lain dalam pelaksanaannya. "Kawasan prioritas itu berada di Kelurahan Sentanan, Balongsari, Kedundung, Kranggan, Pulorejo, Mentikan, dan Kelurahan Kauman. Dari tujuh area itu, terdapat 21 kluster dan 21 Lingkungan", pungkas Kepala DPKP Pemkot Mojokerto, Samsul Hadi.
*(Yd/DI/Red)*