Rabu, 02 Agustus 2017

Tim Rescue Basarnas Jatim, Berhasil Temukan Jazad Siswa SMP Terjepit Didasar Sungai Desa Kedungmuneng

Baca Juga

Tim Rescue Basarnas Prov Jatim saat melakukan evakuasi jazad korban, Rabu (02/08/2017) jelang sore.

Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Tim Rescue Basarnas Provinsi Jawa Timur, akhirnya berhasil menemukan jazad Doni Saputra (14) korban yang meninggal tenggelam didasar sungai Desa Kedungmuneng Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto Rabu (02/08/2017) jelang sore hari. Remaja yang masih duduk dibangku tingkat SMP asal Dusun Kahuripan Desa Jumeneng Kecamatan Mojoanyar ini, tenggelam saat mandi bersama 2 (dua) temannya pada Selasa (01/08/2017) sore.

Jazad Doni sendiri berhasil baru ditemukan setelah korban tenggelam selama sekitar 23 jam kemudian. Saat ditemukan, jazad Doni Saputra yang ini dalam kondisi terjepit bebatuan yang ada didasar sungai tersebut. Konon, sebelum ditemukan meninggal didasar sungai, korban berenang di sungai sedalam kisaran 5 (lima) meter setelah ia pulang sekolah bersama 2 temannya, yakni Ruslan Hasbullah dan Tusendi Sujud Wahyudi.

Dalam pencarian ini, tim rescue sempat banyak kesulitan karena medan yang cukup sulit. Bebatuan besar dan keruhnya, membuat tim yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok itu pun terus mencari hingga pukul 14.23 WIB hingga Muharrom salah-satu penyelam tiba-tiba merasa menyentuh sesuatu disela-sela bebatuan. Begitu ditarik, ternyata jazad Doni.

Sebagaimana diterangkan oleh Koordinator Lapangan Basarnas Prov Jatim Surabaya Aniul Mahdun, bahwa jazad Doni ditemukan terjepit bebatuan sungai di kedalaman sekitar 5 meter. Jarak penemuan jazad korban hanya beberapa meter dari lokasi tenggelamnya. "Tepat pukul 14.23 WIB, korban berhasil kami temukan dan kami evakuasi", terang Ainul Mahdun kepada wartawan, Rabu (02/08/2017), dilokasi,

Pencarian korban berlangsung hampir 24 jam ini, Tim Basarnas Surabaya Jatim dibantu potensi sejumlah relawan Mojokerto untuk melakukan penyisiran hingga radius 3 Km dari titik lokasi korban tenggelam. Hanya saja, langkah penyisiran dengan perahu karet yang sudah dilakukan berjam-jam itu tak-kunjung membuahkan hasil, hingga diputuskankannya menggunakan cara manual. "Akhirnya kami gunakan cara manual dengan bentangan tali dan penyelaman. Alhamdulillah..  korban bisa kami temukan", ujarnya, lega.

Dijelaskannya, selain medan yang berbatu dan keruhnya air, juga persediaan tabung udara yang mulai menipis karena lamanya penyelaman. "Kendalanya, selain medan adalah tabung yang mulai menipis. Sehingga tadi sempat ditakutkan bila tidak cukup sampai pencarian sore, tapi alhamdulillah ternyata sudah diketemukan", jelas Koordinator Lapangan Basarnas Jatim Ainul Makhdin, dilokasi.

Sementara itu, Kapolsek Bangsal AKP Suparmin memaparkan. Diduga tenggelamnya korban adalah karena tidak bisa berenang. Yang mana, sebelumnya sempat ditolong oleh Ruslan Hasbullah sesaat mengetahui akan tenggelam. Nahasnya, Ruslan tak segera meminta pertolongan warga setempat dan malah memilih mencoba menolong temannya yang mulai lemas ditengah sungai itu. Setelah dievakuasi, jasad Doni pun langsung dibawa ke RSUD dr. Soekandar, Mojosari untuk dilakukan aoutops

Ditengah aksinya menolong itu, remaja asal Jawa Barat ini justru hampir ikut tenggelam karena kehabisan nafas. Tak ayal, pria 25 tahun inipun bukannya berhasil menolong korban, justru malah dia sendiri sempat pingsan dan diberikan pertolongan pertama oleh Tusendi teman korban lainnya. "Karena alasan pertemanan, mereka mencoba menolong sendiri. Padahal itu sangat membahayakan", papar Kapolsek Bangsal, AKP Suparmin. 

Lebih jauh, Kapolsek Bangsal AKP Suparmin menerangkan, bahwa Doni tenggelam saat mandi bersama dua temannya pada Selasa (01/08/2017) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu korban bersama Ruslan Firmansyah (25) warga Desa Seduri Kecamatan Mojosari dan Sandi Sujud Wahyudi (16) warga Desa Jumeneng Kecamatan Mojoanyar. "Awalnya yang tenggelam Doni dan Ruslan karena tak bisa berenang, kemudian Sandi berusaha menolong. Namun, hanya Ruslan yang berhasil diselamatkan", terangnya.

Dijelaskannya, bahwa ketika tahu korban tenggelam, kedua pemuda teman korban itu justru memilih kabur dari jejaknya. Bahkan, karena ketakutan, mereka membuang pakaian korban di Desa Awang-awang Mojosari. "Saat ini, kedua teman korban sudah kami amankan di Polsek. Masih kami mintai keterangan", jelas Kapolsek Bangsal, AKPB Suparmin.

Menurut Kapolsek Bangsal AKPB Suparmin, sejauh ini pihaknya belum menemukan unsur kesengajaan dari orang lain yang membuat Doni tenggelam. Namun, pihaknya tetap meminta agar jazad korban dioutopsi di RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari. "Kalau ada tanda-tanda kekerasan di hasil visum nanti, baru pelakunya kami proses", pungkasnya, tandas. *(DI/Red)*