Rabu, 11 Mei 2022

Korban Wabah PMK Tembus 523 Ekor Sapi, Pemkab Mojokerto Tutup Pasar Hewan 1 Bulan

Baca Juga


Salah-satu pasar hewan di kawasan Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto di tutup sementara.


Kab. MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Dinas Pertanian setrmpat melakukan gerak cepat menutup sejumlah pasar hewan yang menyebar di kawasan Kabupaten Mojokerto. Upaya ini untuk mengantisipasi sekaligus  mencegah penyebaran wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada ternak sapi, dikarenakan  penularan wabah tersebut cukup cepat.

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Pemkab Mojokerto Nurul Istiqomah didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pemkab Mojokerto drh. Agus Harjito pada Rabu (11/05/2022) pagi, saat dikonfirmasi di kantornya menjelaskan, bahwa tingkat penularan wabah ini cukup tinggi.

Dijelaskannya pula, bahwa dari hasil pendataan selama 4 hari berturut-turut, ternak sapi yang terjangkit PMK di Kabupaten Mojokerto terus bertambah. Yang mana, data sampai pada hari Rabu (11/05/2022) pagi, sudah tercatat ada sebanyak 523 ekor sapi yang terjangkit PMK.

Sebelumnya, lanjut Kadis Pertanian Pemkab Mojokerto, hingga pada Minggu (08/05/2022) lalu, ternak sapi warga yang terjangkit wabah PMK masih di angka 320 ekor dari 13 kecamatan dan 33 desa. Kemudian, pada Senin (9/5/2022) lalu, ternak sapi yang sudah terjangkit wabah PMK bertambah naik menjadi  408 ekor yang menyebar di 15 kecamatan dan 45 desa. 

Lalu, hingga Rabu (11/05/2022) pagi ini, bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pemkab Mojokerto terus melakukan pendataan dan pemeriksaan untuk menuntaskan di 309 desa yang menyebar di 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto.

Dipastikan, masih penjelasan  Kadis Pertanian Pemkab Mojokerto, jumlah ternak sapi yang terjangkit PKM di Kabupaten Mojokerto bisa naik lebih dari 100 ekor sapi, karena hasil laporan sampai Rabu pagi tadi, petugas sudah mencatat 523 ekor sapi yang terjangkit PMK.

“Tingkat penularannya cukup tinggi dan cepat mencapai 90-100 persen, karena penularan wabah PMK ini selain cepat menyebar di pasar hewan, juga bisa dari mobil pengangkut sapi", jelas  Kadis Pertanian Pemkab Mojokerto Nurul Istiqomah didampingi Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pemkab Mojokerto drh. Agus Harjito, Rabu (11/05/2022) pagi. 

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pemkab Mojokerto drh. Agus Harjito menerangkan, tenaga bidang kesehatan ternak Dinas Pertanian Pemkab Mojokerto telah melakukan berbagai langkah guna memutus penyebaran wabah PMK agar tidak lebih meluas.

Diterangkannya pula, bahwa wabah PMK ini memang menjadi atensi bagi pemerintah. Bahkan, dirinya juga menganggap wabah ini menyerupai Covid versi sapi. Namun, virus ini tidak mematikan, karena angka kematian sapi yang terjangkit wabah ini cenderung rendah. 

“Angka kematian 1 sampai 5 persen saja. Sedangkan angka kesembuhan sekitar 95 persen. Karena PMK pada ternak sapi dapat sembuh jika diobati. Namun, wabah PMK ini, menjadi atensi pemerintah. Bisa dibilang Covid-19 di dunia ternak sapi", terang Agus.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, selain memberlakukan lockdown di sejumlah pasar hewan dengan melakukan penutupan sementara selama 1 bulan, juga gencar melakukan desinfeksi di spot-spot penting dan memberi penyuluhan melalui program KIE (komunikasi, informasi dan edukasi).

Ada sebanyak 6 pasar hewan di Kabupaten Mojokerto terpaksa ditutup sementara. Sejumlah pasar hewan tersebut menyebar di kawasan Kecamatan Pungging (Pasar Ngrame), di Kecamatan Pacet (Pasar Pandan, di Kecamatan Gondang (Pasar Pohjejer), di Kecamatan Jatirejo (Pasar Dinoyo) dan paar hewan di Kecamatan Kemlagi.

Adapun tanda-tanda ternak sapi yang tertular penyakit PMK, menurut Agus Harjito di antaranya yakni demam, keluar liur, moncong dan lidah seperti melepuh sehingga hewan ternak tidak mau makan yang menyebabkan sakit. JIka tidak secepatnya diberi pertolongan, dapat merembet ke bagian kaki yang bisa mengakibatkan kuku lepas.

Namun, sapi yang terjangkit wabah PMK ini masih bisa disembuhkan dan butuh waktu 10–14 hari diobati menggunakan analgesik antipiritik (obat anti demam) antihistamin, vitamin dan antibiotik.

“Pertolongan pertama bisa diberikan oralit, campuran gula dan garam atau dikasih telur ayam juga bagus. Itu untuk menjaga kondsi tubuh sapi", jelas Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pemkab Mojokerto drh. Agus Harjito. *(get/DI/HB)*