Baca Juga

Dari kiri: Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno saat dalam rangkaian acara talkshow Show Case hasil inovasi 5 subsektor dan pemecahan Rekor MURI mewarnai batik khas Kota Mojokerto sepanjang 5.052 meter dengan melibatkan 10.106 peserta, di Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat, Selasa (15/10/2024).
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menjadi pembicara dalam talkshow Show Case hasil inovasi 5 subsektor bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno dan Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro di Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Selasa (15/10/2024).
Pada kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Adhy Karyono berkesempatan mendorong inovasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, karena saat ini menjadi tumpuan ekonomi bagi Jawa Timur. Hal ini, salah-satunya bisa dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) yang mencapai 77,33 persen.
“Sektor pariwisata di Jatim menjadi tumpuan kita. Sehingga, tidak ada kata lain, kebijakan di Provinsi Jawa Timur adalah bagaimana berupaya meningkatkan dan mengembangkan sektor parekraf dan budaya", ujar Pj. Gubernur Adhy Karyono.
Lebih lanjut, Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono menyampaikan, bahwa Jatim memiliki potensi kekayaan alam yang sangat melimpah. Di antaranya Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu. Selain itu, ada Mojopahit’s Warrior Underwater Banyuwangi yang baru saja launching.
Adhy Karyono juga mengungkap, bahwa terdapat 5 (lima) sektor ekonomi kreatif (Ekraf) di Jatim. Di antaranya kuliner sebesar 36,74 persen, kriya 20,12 persen, fashion 12,28 persen, pertunjukan 10,9 persen dan musik sebesar 8,16 persen.
“Pariwisata erat kaitannya dengan ekonomi kreatif. Selain kekayaan alam, banyak sekali yang bisa kita jual dan tampilkan ke internasional. Salah satunya adalah wastra (batik). Dan itu bisa diwujudkan melalui ekonomi kreatif kita", ungkapnya.
Secara khusus soal batik, Adhy menekankan, bahwa Jatim memiliki sejumlah corak batik yang berasal dari berbagai daerah. Salah-satunya adalah batik khas Kota Mojokerto, yakni batik Surya Mojopahit, Sulur, Sekar Jagat, Buah Mojo dan Menara Tribuana Tungga Dewi.
“Mojokerto dengan kekhasan sejarah Mojopahit, dapat menjadi destinasi wisata budaya", katanya.
Dalam rangkaian acara talkshow tersebut juga dilakukan pemecahan Rekor MURI mewarnai batik khas Kota Mojokerto sepanjang 5.052 meter dengan melibatkan 10.106 peserta. Kemudian, juga ada peluncuran atau launching kuliner halal Skywalk Mojopahit dan e-commerce Mojosadean.
Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono yang ikut berpartisipasi dalam pemecahan rekor MURI tersebut bersama Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno juga menyampaikan ucapan selamat dan mengapresiasi atas dua capaian tersebut.
“Kami atas nama Pemprov Jatim menyampaikan selamat atas dicetaknya Rekor MURI hari ini serta dilaunchingnya kuliner halal dan e-commerce di Kota Mojokerto. Semoga dapat berdampak positif bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Timur", tandasnya.
Sementara itu, Pada kesempatan yang sama, Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno pun menyampaikan apresiasi dan terima-kasih kepada Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto yang telah berkontribusi dalam memajukan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Saya mengapresiasi Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto dalam mendukung kemajuan ekonomi kreatif yang merupakan lokomotif masa depan Indonesia emas 2045", ujar Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno.
Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga Uno juga menyampaikan, bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jatim sangat berkontribusi pada promosi wisata Indonesia ke mancanegara.
“Jatim telah menjadi top of mind pariwisata. Ada Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu", ujar Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno pula.
Senada dengan itu, Pj. Walikota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyampaikan, dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, pengrajin batik dan masyarakat, acara ini bukan hanya menciptakan sejarah tetapi juga memperkuat posisi batik sebagai salah satu aset budaya dan ekonomi yang vital bagi Kota Mojokerto.
"Melalui gotong royong, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun masa depan ekonomi kreatif Mojokerto yang lebih kuat", kata Pj. Walikota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro.
Dengan keberhasilan pemecahan rekor MURI ini, tandas Ali Kuncoro, Kota Mojokerto tidak hanya melangkah maju sebagai kota inovatif, tetapi juga terus menunjukkan bahwa kolaborasi masyarakat dan gotong-royong adalah kunci untuk mencapai kesuksesan di masa depan
“Saya ucapkan terima kasih kepada Mas Menteri dan Bapak Pj. Gubernur Jatim atas supportnya. Semoga Kota Mojokerto selalu ada di hati", tandas Ali Kuncoro. *(PC-Kom/HB)*