Jumat, 30 Agustus 2019

Ketua PBNU Said Aqill Siraj Support KPK Dapatkan Capim Yang Bersih Dan Jujur

Baca Juga

Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj saat menyampaikan pendapat dihadapan ratusan peserta aksi unjuk-rasa di depan  gedung KPK, jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan, Jum'at (30/08/2019) siang.


Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Ratusan orang memadati depan gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jum'at (30/08/2019) siang mulai sekitar pukul 13.30 WIB. Ratusan massa yang terdiri dari unsur Koalisi Kawal Capim KPK dan Pegawai KPK itu kemudian menggelar aksi unjuk-rasa menyampaikan pendapat agar Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mencoret Capim KPK periode 2019–2023 'bermasalah'.

Diawali dengan menampilkan kepiawaian kelompok pemusik band. Kemudian disusul secara bersama-sama ratusan massa itu menyanyikan lagu karya seni musisi Iwan Fals berjudul 'Bento' hingga 'Bongkar' dengan diiringi kelompok band yang tampil di atas panggung dan yang sesekali disisipi seruan peserta unjuk-rasa: "Save KPK...! Save KPK...!".

Ratusan massa yang terdiri dari unsur Koalisi Kawal Capim KPK dan Pegawai KPK saat mengikuti aksi unjuk-rasa menyampaikan pendapat di depan kantor KPK, jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan, Jum'at (30/08/2019) siang.


Mereka pun tampak membawa sejumlah spanduk, poster atau banner yang intinya bertuliskan terkait KPK dan Capim KPK 2019–2023. Spanduk, poster atau banner itu di antaranya bertuliskan "Selamatkan KPK", "Kawal Capim KPK", "Pro Koruptor Dilarang Masuk", "70 ribu orang minta coret Capim KPK bermasalah", "Anti OTT Dilarang Masuk" juga "Zona KPK, Kucing Kurap Dilarang Masuk".

"Semoga teriakan kita ini didengar oleh presiden", kata Penasihat KPK Tsani Annafari di lokasi unjuk-rasa, Jum'at (30/08/2019 siang, di lokasi.

Dalam orasinya, Tsani yang dalam hal ini merupakan salah-satu perwakilan peserta unjuk-rasa, mendesak Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) untuk 'tidak meloloskan' Capim yang 'terbukti' tidak berkualitas dan tidak berintegritas.

"Presiden harus betul-betul memilih Calon Pimpinan (KPK) yang berintegritas untuk diajukan ke DPR (DPR-RI)", desaknya.

Di penghujung orasinya, Tsani mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan mengawal proses seleksi Capim KPK. "Sebagai penutup, ayo teriakkan...! Koruptor...!? Hajar...! Koruptor...!? Hajar...! Koruptor...!? Hajar...!", lontar Tsani.

"Hajar...! Hajar...! Hajar...!", sahut para peserta unjuk-rasa.

Rombongan pengujuk-rasa lain yang mengaku dari unsur mahasiswa, aktivis dan Rakyat Indonesia yang terdiri dari anak muda usia 15–20an hingga ibu-ibu paruh baya, ketika beberapa saat setelah tiba di depan area kantor KPK, jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan, Jum'at (30/08/2019) jelang sore.


Berselang beberapa waktu kemudian, sekitar pukul 14.55 WIB, rombongan pengujuk-rasa lain yang berjumlah sekitar seratusan massa datang di depan area kantor KPK dengan mengendarai 3 unit mobil. Mereka berkumpul di halaman depan gedung KPK.

Kelompok massa ini, mengaku dari unsur mahasiswa, aktivis dan Rakyat Indonesia. Massa yang dalam aksinya, menyerukan "Stop Intervensi terhadap Pansel" ini terdiri dari anak muda usia 15–20an hingga ibu-ibu paruh baya.

Mereka pun membawa sejumlah spanduk, poster dan banner dengan tulisan yang bernada permintaan agar Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tidak mengintervensi Pansel dalam menyeleksi Capim KPK periode 2019–2023.

Poster-poster tersebut bertulisan "WP KPK bukan penguasa KPK", "Bubarkan WP KPK" ada juga yang bertuliskan "Stop Bullying Kepada Pansel Capim'. Selain menunjukkan spanduk dan poster, massa yang berada di luar KPK itu mengibarkan bendera Merah-Putih.

"Kami datang untuk mencegah yang melemahkan Pansel Capim KPK. Saya ingatkan jangan takut melawan ke ini. Kita nggak boleh takut dengan kelompok orang yang berada di dalam sana", kata salah-satu orator dari atas mobil komando. 

Rombongan pengujuk-rasa lain yang mengaku dari unsur mahasiswa, aktivis dan Rakyat Indonesia ketika beberapa saat setelah tiba di depan area kantor KPK, jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan, Jum'at (30/08/2019) jelang sore.


Selain kepada LSM, tulisan pada spanduk, poster maupun banner yang mereka bawa itu juga ditujukan kepada Wadah Pegawai (WP) KPK.

"Awas kepentingan terselubung WP (Wadah Pegawai) KPK", lontar koordinator lapangan (Korlap) aksi massa yang berdiri di atas mobil komando.

Ada hal menarik di antara 2 kelompok aksi massa itu. Yaitu, Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siraj turut bergabung dengan ratusan pengunjuk-rasa kelompok pendukung KPK yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil KPK. Kelompok massa ini, memenuhi depan ruang lobi gedung KPK.

Dalam pernyataannya, KH. Said Aqil Siraj menyatakan, bahwa kedatangannya atas dasar kemauannya sendiri untuk memberikan dukungan pada KPK agar mendapatkan Capim yang bersih dan jujur.

"Kedatangan saya betul-betul karena kemauan saya sendiri dalam rangka support KPK", kata Said Aqil di Gedung KPK, Jum'at (30/08/2019) siang, di lokasi.

Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj saat menyampaikan pendapat dihadapan ratusan peserta aksi unjuk-rasa di depan  gedung KPK, jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan, Jum'at (30/08/2019) siang.


Pada kesempatan ini, KH. Said Aqil Siraj meminta agar Presiden RI Joko Widodo juga mendengar masukan dari masyarakat dan memilih Capim KPK yang tidak memiliki beban masa lalu.

"Ya iya dong (harus dengar masyarakat). Pak Jokowi sendiri yang mengatakan antikorupsi, harus betul betul," kata dia.

"Oleh karenanya kita harapkan ke Pak Presiden Jokowi, berikan 10 nama Capim KPK ke DPR-RI, pilih yang betul-betul berkualitas, amanah, jujur dan tanpa ada beban, tak punya latar belakang membebani mereka", lanjut KH. Said Aqil Siraj.

KH. Said Aqil Siraj pun menyampaikan harapannya, yakni Presiden RI Joko Widodo agar tidak salah-pilih pimpinan KPK. Menurut KH. Said Aqil Siraj, ketika salah-pilih, maka hal itu hanya akan merugikan, baik presiden maupun seluruh bangsa Indonesia.

"Kami berharap dari bapak Presiden agar memberikan, menghadiahkan 10 kandidat capim KPK kepada DPR-RI yang baik, berkualitas, yang punya latar belakang tidak diragukan. Harus yang benar-benar 10 orang yang bisa dipercaya mengemban amanah sangat mulia ini. Jangan sampai Pak Presiden salah pilih. Jangan biarkan dampak negatif pada beliau sendiri", ujarnya, penuh harap.

Meski demikian, KH. Said Aqil Siraj menegaskan, bahwa pihaknya percaya dengan Pansel Capim KPK. Namun, hal itu bukan berarti masyarakat tidak mengawasi kinerja Pansel.

"Kita percaya pada Pansel, tapi Pansel juga harus kita awasi, harus kita pelototin. Ya kita percayalah pada Pansel, karena itu sudah pilihan Pak Presiden Jokowi. Tapi, tetap kita kawal, pelototin", tegas KH. Said Aqil Siraj.

Pada kesempatan ini,  KH. Said Aqil Siraj berpesan bagi Pimpinan KPK terpilih periode 2019–2023 nanti supaya tidak lagi menangkap koruptor kelas 'receh'. Ditandaskannya, KPK jilid V harus berani menangkap para 'koruptor kelas kakap'.

"Bukan berati saya menolerir korupsi Rp. 10 juta. Tapi, kan korupsi ada dua, ada yang merugikan negara ada yang membangkrutkan negara. Utamakan yang membangkrutkan dulu", tandasnya  *(Ys/HB)*


BERITA TERKAIT :
> Dilaporkan Sebar Berita Bohong, Jubir KPK Menduga Terkait Pengawalan Proses Seleksi Capim KPK
> Dilaporkan Sebar Berita Bohong, Koordinator ICW Tetap Fokus Awasi Seleksi Capim KPK
> Dilaporkan Sebar Berita Bohong, Asfinawati: Bukan Hal Baru
> Jubir KPK Dan 2 Anggota Koalisi Capim KPK Dilaporkan Sebar Berita Bohong
> 20 Kandidat Capim KPK Mulai Jalani Seleksi Wawancara Dan Uji Publik
> KPK Minta, Pansel Tidak Terlalu Reaktif Dalam Merespon Kritik Masyarakat
> Pansel Umumkan 10 Capim KPK 30 Agustus
> 20 Kandidat Capim KPK Akan Hadapi Tes WawancaraDan Uji Publik 27–29 Agustus
> Pansel Loloskan Profile Assesment 20 Capim KPK
> 40 Capim KPK Lolos Tes Psikologi
Hasil Tes Psikologi Capim KPK Diumumkan 5 Agustus 2019> 104 Kandidat Capim KPK Ujian Psikotes
> Ketua WP KPK Minta Pansel Capim KPK Memperhatikan Masukan Masyarakat
> 104 Peserta Lolos Uji Kopetensi Capim KPK, 9 Diantaranya Jenderal Polri Aktif
> Pansel DukungMasyarakat Sipil DirikanPos Pengaduan Rekam Jejak Capim KPK
> Gelar Uji Kompetensi, Pansel Libatkan 12 Pakar Dan Pegiat Anti-korupsi
> Koalisi Kawal Capim KPK Buka Pengaduan Rekam Jejak Capim
> Koalisi Kawal Capim KPK Minta Pansel Tindak-lanjutiTemuannya
Pendaftaran Capim KPK Dibuka Mulai Hari Ini
Presiden Minta Pansel Munculkan Pimpinan KPK Berkualitas Dan Mampu Atasi Korupsi 
Presiden RI Joko Widodo Terima Kunjungan Pansel Capim KPK DI Istana
> Pansel Capim KPK 2019–2023 Bakal Libatkan BIN Hingga BNPT
Dibanjiri Krtitik Tidak NetralPansel Capim KPK GaransiBakal Netral
Pimpinan KPK Berharap Pansel Calon Pimpinan Baru Profesional Dan Transparan
Presiden RI Joko Widodo Tetapkan Pansel Calon Pimpinan KPK