Jumat, 05 November 2021

KPK Panggil 6 Saksi Perkara Dugaan Suap Azis Syamsuddin

Baca Juga


Gedung Merah Putih KPK.


Kota JAKARTA – (harianbuana com).
Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil 6 (enam) orang atas penyidikan perkara dugaan Tindak Pidana Koripsi (TPK) suap penanganan perkara TPK yang ditangani KPK di Kabupaten Lampung Tengah.

Mereka akan dimintai keterangan sabagai Saksi untuk tersangka mantan Wakil Ketua DPR-RI Azis Syamsuddin (AZ). Pemeriksaan dilakukan di Markas Polresta Bandarlampung, Jum'at (05/11/2021).

"Hari ini (Jum'at 05 Nopember 2021), pemeriksaan Saksi Tindak Pidana Korupsi (TPK) suap penanganan perkara tindak pidana korupsi yang ditangani KPK di Kabupaten Lampung Tengah untuk tersangka AZ. Pemeriksaan dilakukan di Polresta Bandarlampung", terang Plt. Juru Bicara Bidang Penindakan KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Jum'at (05/11/2021).

Adapun 6 Saksi dimaksud, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Bina Marga Lampung Tengah Supranowo, mantan Kepala Dinas (Kadis) Bina Marga Pemkab Lampung Tengah Taufik Rahman, PNS Dinas Bina Marga Pemkab Lampung Tengah Andri Kadarisman, Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lampung Tengah Aan Riyanto, Direktur CV. Tetayan Konsultan Dariyus Hartawan dan PNS Pemkab Lampung Tengah Indra Erlangga.

Sebagaimana diketahui, KPK mengumumkan Azis Syamsuddin sebagai Tersangka atas perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi (TPK) suap penanganan perkara tindak pidana korupsi yang ditangani KPK di Kabupaten Lampung Tengah pada Sabtu 25 September 2021.

Dalam konferensi pers tentang penetapan Tersangka dan penahanan Azis Syamsuddin di Gedung Merah Putih KPK jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan pada Sabtu (25/09/2021) dini hari, Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan, perkara ini bermula dari Azis Syamsuddin menghubungi Penyidik KPK AKP Stepanus Robin Pattuju, pada Agustus 2020. Tujuannya, diduga untuk meminta bantuan mengurus perkara yang menjeratnya dan seorang kader Partai Golkar lainnya, yakni Aliza Gunado.

Untuk diketahui, AKP Stepanus Robin Pattuju sendiri sudah diberhentikan dari KPK setelah berstatus Tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi suap terkait penanganan perkara.

Selanjutnya, Stepanus diduga mengubungi Maskur Husain, yaitu koneksinya yang merupakan seorang pengacara untuk mengurus dan mengawal perkara itu.

Berikutnya, Maskur Husain diduga menyampaikan kepada Azis dan Aliza agar masing-masing menyiapkan uang sejumlah Rp. 2 miliar. Stepanus Robin juga menyampaikan langsung permintaan sejumlah uang yang juga disetujui Azis.

Azis diduga kemudian memberikan uang sebesar Rp. 3,1 miliar kepada mantan penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju. Uang-uang itu diberikan, diduga dengan maksud supaya perkara dugaan tindak pidana korupsi di Lampung Tengah yang menjerat Azis dan Aliza Gunado tidak diusut KPK.

Lebih jauh, Firli Bahuri membeberkan, masih di bulan Agustus 2020, Stepanus Robin diduga mendatangi Azis Syamsuddin di rumah dinasnya di Jakarta Selatan untuk kembali menerima uang, kali ini tunai.

Uang-uang tersebut diduga diberikan secara bertahap. Yaitu sebanyak 100.000 Dollar AS atau setara Rp. 1,42 miliar, 17.600 Dollar Singapura atau setara Rp. 185 juta dan 140.500 Dollar Singapura atau setara Rp. 1,48 miliar.

“Uang-uang dalam bentuk mata uang asing tersebut kemudian ditukarkan oleh SRP dan MH ke money changer untuk menjadi mata uang rupiah dengan menggunakan identitas pihak lain, sebagaimana komitmen awal pemberian uang dari AZ kepada SRP dan MH sebesar Rp. 4 Miliar yang telah direalisasikan baru sejumlah Rp. 3,1 Miliar", beber Firli Bahuri.

Firli Bahuri menegaskan, atas perkara tersebut, tersangka Azis Syamsuddin disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. *(Ys/HB)*


BERITA TERKAIT:


BACA JUGA: